Satya ABDIKARI
Tiga windu sudah kita
berada, tiga windu bukan tanpa liku dalam ukuran kehidupan suatu wadah. Namun,
rekaman sejarah tiga windu ini, jadi saksi bahwa perjuangan kepalang merahan
telah minta banyak korban nama dan massa. Seorang penyair bijak berpesan, hanya kitalah yang bisa beri arti untuk apa
nama nama itu telah pulang keperaduannya, karena mereka sendiri sudah tidak
lagi dapat urun kata atau buat apa. Kini terpulang kepada kita untuk
memberi isi dan arti kewadahan ini. Pasti kita tidak akan sia siakan segala
pengorbanan yang telah mereka bayar, yang telah mendahului kita paripurna
sebagai pengemban kewadahan ini. Sebab segala yang ada kini dibangun diatas
ceritra ceritra yang terus meledak menjadi semangat untuk berkarya. Amanat
penuh seamangat ini mengalun dalam idaman “ PMR WIRA SMAMKAR JAYA !!! "
Kini terpikul kepada
kita untuk berkarya agar semangat ini dapat terus mengalun sekarang dan
seterusnya di massa depan. Dari angkatan ke angkatan tertanggumg kewajiban
untuk membaktikan karya demi kejayaan WIRA SMAMKAR. Kini menjadi tanggung jawab
kita untuk menyusun sejarah kita sebagai pemuda yang berdaulat atas dirinya
sendiri. Cita cita kita hanya akan menjadi kenyataan atas KARYA dan PRAKARSA
KITA SENDIRI.
Kesepakatan untuk
membangun wadah atau organisasi harus kita pelihara, persatuan diantara anggota
harus kita kokohkan senantiasa, kejayaan wadah harus kita bina, kelanggengan
wadah ini harus menjadi tuntunan nurani kita.
Untuk segala ini “
Karya terus menanti ”
Karangnayar,
8 November 2015
“PMR
ADA dan TIADA tergantung KITA”
It's so Good...
BalasHapus