Sugeng Rawuh Teng Blog PMR WIRA SMA Ma'arif Karanganyar

Selasa, 29 Desember 2015

Buku Perawatan PMR

BUKU PANDUAN
PERAWATAN KEDARURATAN
di RUMAH Buku Panduan
PERAWATAN KEDARURATAN di RUMAH
PMI
Buku ini merupakan perbaikan dari Buku Perawatan
Keluarga yang diterbitkan oleh Palang Merah Indonesia
tahun 1997 yang bertujuan untuk meningkatkan
Pelayanan PMI di bidang kesehatan dan keterampilan
hidup sehat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan
organisasi dalam hal pelayanan kesehatan, buku ini
diharapkan dapat membekali relawan PMI dan masyarakat
agar mampu melakukan tindakan perawatan dasar
pencegahan ataupun melakukan upaya-upaya
pengurangan risiko di bidang kesehatan.
Secara garis besar buku panduan ini berisi tentang materi
yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang ada
dimasyarakat dan bagaimana melakukan suatu tindakan
perawatan bagi anggota keluarga yang sakit. Namun lebih
lanjut dibahas dalam buku ini tentang pengetahuan
mengenai bagaimana cara mencegah dan melakukan
tindakan penanganan masalah kesehatan, bagaimana cara
merawat orang sakit, penerapan perilaku hidup sehat dan
bersih, perawatan lansia, perawatan ODHA, perawatan
balita, perawatan ibu hamil, perawatan ibu melahirkan
dan perawatan nifas.
Dengan buku panduan ini diharapkan masyarakat
mampu melakukan langkah-langkah
perawatan bagi anggota keluarganya
ataupun masyarakat disekitarnya
yang memerlukan bantuan
penanganan kedaruratan
di rumah.
BUKU PANDUAN PERAWATAN KEDARURATAN DI RUMAH
Markas Pusat Palang Merah Indonesia
Jl. Jend. gatot Subroto Kav. 96, Jakarta 12790 Indonesia
Telp. +62 21 799 2325
Fax. +62 21 799 5188
E-mail : pmi@palangmerah.org
website: www.palangmerah.org
PMI
Palang Merah Indonesia
(Guidance Book Emergency Care at Home)DASAR PERAWATAN
KEDARURATAN
BAB 1
1
BAB 1 DASAR PERAWATAN KEDARURATAN PMI
2
Dengan
keterampilan
Perawatan
Kedaruratan kita
dapat meningkatkan
derajat kesehatan,
meminimalkan
angka kesakitan dan
bahkan angka
kematian.
Lingkungan rumah tangga merupakan lingkungan yang terdekat
dengan aktifitas dan kesibukan sebagian besar masyarakat pada
umumnya. Perawatan Kedaruratan di Rumah merupakan hal
yang sangat penting, dimana banyak orang yang membutuhkan
penanganan kedaruratan diantaranya orang sakit, bayi, balita, ibu
hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, lanjut usia, penyandang
cacat dan lain sebagainya.
2. PRINSIP KERJA SEORANG PELAKU PK
a. Sikap yang baik bagi seorang Pelaku PK penting untuk memberi
kesan baik tentang kepribadiannnya:
· Berprikemanusiaan.
· Bertanggungjawab.
· Selalu mengutamakan kepentingan klien.
· Selalu bersikap terbuka.
· Peduli terhadap penderitaan orang lain.
b. Menunjukan kemauan kerja dengan bersikap tenang, cepat,
tepat dan tanpa ragu-ragu.
c. Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, bersedia untuk
mendengarkan keluhan dan mampu menenangkan klien.
d. Berfikirlah sebelum bertindak atau bekerja.
e. Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat
bermanfaat dan membantu dalam menjalankan tugas perawatan.
f. Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan klien dengan
tidak mengabaikan kebersihan diri sendiri.
g. Selalu mencatat hasil pengamatan dan perawatan secara
singkat jelas.
h. Usahakan agar tidak menambah penderitaan klien
i. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah
dokter/ petugas kesehatan.
j. Jika perlu untuk merujuk klien ke puskesmas atau rumah
sakit, persiapkan dengan baik, baik keperluan klien.
maupun transportasi.
k. Selalu menjaga kerahasiaan medis klien.
1. LATAR BELAKANGBAB 2 PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT PMI
6
1. LATAR BELAKANG
Menurut UU No. 23 tahun 1992 pasal 3 berbunyi tujuan
pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan yang optimal. Perilaku hidup bersih dan sehat
merupakan salah satu pilar menuju Indonesia sehat 2010.
Sehat adalah hak asasi manusia dan salah satu faktor yang
menentukan kualitas sumber daya manusia. Derajat
kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor yaitu lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan, keturunan (Bloom). Dua
faktor yang berpengaruh besar adalah lingkungan (tempat
tinggal, tempat kerja, sekolah, fasilitas umum, air, udara)
dan perilaku (kebiasaan hidup sehari-hari seperti pola
makan, hygine, gaya hidup dan usaha kesejahteraan
masyarakat).
Seiring perkembangan teknologi secara global yang
mengakibatkan perubahan gaya hidup seperti pola makan yang
mengakibatkan bergesernya pola penyakit dari infeksi ke
generatif yang sebetulnya dapat dicegah dengan PHBS.
2. TUJUAN
Secara umum PHBS bertujuan untuk meningkatkan jumlah rumah
tangga sehat di Kabupaten/Kota. Secara khusus adalah
meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota
rumah tangga untuk menerapkan PHBS yaitu dengan berperan
aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
3. MANFAAT
a. Setiap anggota rumah tangga mampu memelihara
kesehatannya sehingga dapat meningkatkan produktifitas
kerja.
b. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga,
biaya pengobatan dapat dialokasikan untuk keperluan lain
seperti pendidikan, usaha, dll.
c. Anggota rumah tangga dapat mewujudkan secara mandiri
cara-cara pencegahan penyakit.
d. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi
lingkungannya.
e. Membantu pemerintah untuk meningkatkan derajat
kesehatan bagi masyarakat.
Derajat kesehatan
dipengaruhi oleh empat
faktor yaitu lingkungan,
perilaku, pelayanan
kesehatan, keturunan
(Bloom). Dua faktor yang
berpengaruh besar adalah
lingkungan (tempat tinggal,
tempat kerja, sekolah,
fasilitas umum, air, udara)
dan perilaku (kebiasaan
hidup sehari-hari seperti
pola makan, hygine, gaya
hidup dan usaha
kesejahteraan masyarakat).
Tahukah anda? PERILAKU
HIDUP BERSIH & SEHAT
BAB 2BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PMI
14
1. PERSIAPAN PERAWATAN
a. Persiapan Lingkungan
? Menyiapkan ruangan/kamar untuk memberikan rasa
nyaman dan aman pada klien (bersih, bebas dari debu,
asap rokok, ventilasi dan pencahayaan cukup)
b. Persiapan Alat
Peralatan disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan
Peralatan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing
keluarga
c. Persiapan Klien
? Persiapan Fisik dan Mental
? Memberikan penjelasan mengenai tujuan tindakan yang
akan dilakukan dan waktu yang dibutuhkan selama
melaksanakan tindakan
? Persetujuan dari klien dan keluarga
d. Persiapan Pelaku PK
? Memakai Alat Pelindung Diri/APD (Penutup Kepala, Kaca
Mata, Masker, Celemek, Sarung Tangan dan Alas Kaki)
disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan
? Kebersihan diri Pelaku PK : mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
? Persiapan Mental Pelaku PK : percaya diri dan tidak dalam
keadaan cemas.
2. PELAKSANAAN PERAWATAN KEDARURATAN di RUMAH
a. Mencuci tangan
Mencuci tangan di lakukan :
? Sebelum dan sesudah merawat klien
? Sebelum memegang makanan dan minuman
? Sesudah memegang alat kotor / binatang
? Setelah buang air kecil dan buang air besar.
Tujuan mencuci tangan :
? Membersihkan tangan dari segala kotoran
? Menjaga kesehatan Pelaku PK
? Mengurangi penularan penyakit
? Melatih suatu kebiasaan yang baik
Mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan
penanganan klien serta
menggunakan APD adalah
persiapan pelaku yang
sangat penting untuk
menjaga keselamatan
pelaku dan klien itu sendiri.
PERSIAPAN PERAWATAN
KEDARURATAN
BAB 3
PMI
13BAB 4 RANTAI PENULARAN, GEJALA PMI
DAN PENCEGAHAN PENYAIT
52
1. DEMAM TYPHOID
Demam Typhoid yang dikenal dengan nama penyakit tifus/tifes
adalah suatu penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 1minggu
yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. Selain oleh
Salmonella typhi, demam typhoid juga bisa disebabkan oleh
Salmonella paratyphi namun gejalanya jauh lebih ringan.
Kuman ini umumnya terda pat dalam air atau makanan yang
ditularkan oleh orang yang terinfeksi kuman tersebut
sebelumnya.
Penyakit ini yang disebabkan oleh makanan/food borne
disease, transmisi/jalur penularan penyakit ini juga melalui
faecal-oral. Juga ditemukan pada daerah-daerah dengan
sanitasi dan penyediaan air bersih masih buruk karena
kontaminasi bakteri dari dalam perut. B iasanya menyerang
anak-anak sampai dewasa antara 5-25 tahun.
Masa inkubasi (ketika bakteri masuk sampai gejala pertama kali
muncul) berlangsung dari 7 sampai 14 hari. Akan tetapi dengan
pengobatan memadai biasanya pasien sembuh dalam 2-3
minggu.
a. Rantai penularan
b. Gejala dan Tanda
Pada awal gejala yang timbul dapat berupa : anoreksia, rasa
malas, sakit kepala bagian depan, nyeri otot, lidah kotor,
gangguan perut (perut meragam dan sakit).
Gejala khas demam typhoid dapat berupa :
? demam terutama pada sore dan malam hari.
? Gangguan pencernaan (mual muntah diare atau
sembelit).
? lidah kotor.
? Mulut pahit
Gb. rantai penularan
demam Typhoid.
1 minggu
(
)
MENGENAL RANTAI PENULARAN,
GEJALA DAN PENCEGAHAN
PENYAKIT
BAB 4
PMI
PMIBAB 5
PERAWATAN
LANSIA
BAB 5 PERAWATAN LANSIA PMI
1. PENGERTIAN
Gerontologi beral dari kata Geros (lanjut usia), dan logos (ilmu).
Jadi gerontology adalah ilmu yang mempelajari tentang proses
penuaan dan masalah yg akan terjadi pada lansia (Kozier, 1987),
sedangkan Ger iatri berasal dari kata Geros ( lanjut usia) dan
eatrie (kesehatan). Geriatri merupakan cabang ilmu dari
gerontology, yang artinya cabang ilmu kedokteran yg berfokus pd
penyakit yg timbul pd lansia (Black dan Jacob, 1997).
Batasan lansia menurut WHO :
a. Middle age : 45 -59 Tahun
b. Elderly : 60 -70 Tahun
c. Old ( lansia ) : 75 – 90 Tahun
d. Very Old : > 90 Tahun
Tujuan perawatan lansia
a. mempertahankan derajat kesehatan lansia.
b. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik dan
mental.
c. Mencari upaya semaksimal mungkin agar lansia memelih ara
kemandirian secara maksimal.
d. Dapat tetap memberikan bantuan dan pehatian penuh
terhadap lansia dalam kondisi apapun.
2. TIPOLOGI LANSIA
Beberapa tipe pada lansia tergantung pada karakter, pengalaman
hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, social dan ekonominya.
Antara lain :
a. Arif bijaksana.
Kaya pengalaman, dapat menyesuaikan diri pada perubahan
zaman, bersikap ramah, rendah hati, ramah, dermawan, dan
menjadi panutan.
b. Tipe mandiri
Mengganti kegiatannya yang hilang dengan yang baru, selektif
dalam mencari pekerjaan, tidak bergantung kepada orang
lain.
c. Tipe tidak puas
Konflik lahir dan bathin menentang proses penuaan sehingga
menjadi pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung,
pengkritik, dan banyak menuntut.
d. Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib ba ik, ringan kaki, melakukan
pekerjaan apa adanya dan konsep” habis gelap terbitlah
terang”.
e. Tipe bingung
Kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,
menyesali diri, pasif, dan acuh tak acuh.
Gb. Perubahan kerangan
tubuh menjelang lansia.
Tipe lain dari lansia adalah
Tipe optimis, tipe
konstruktif, tipe dependen
(kebergantungan), tipe
pemarah dan tipe serius
serta tipe putus asa.
68 69
PERAWATAN
LANSIA
BAB 5
Gerontologi beral dari kata Geros (lanjut usia), dan logos (ilmu).
Jadi gerontology adalah ilmu yang mempelajari tentang proses
penuaan dan masalah yang akan terjadi pada lansia (Kozier,
1987), sedangkan Geriatri berasal dari kata Geros (lanjut usia)
dan eatrie (kesehatan). Geriatri merupakan cabang ilmu dari
gerontology, yang artinya cabang ilmu kedokteran yang berfokus
pada penyakit yang timbul pada lansia (Black dan Jacob, 1997).
67
PMIBAB 6 PERAWATAN BALITA PMI
78
Merawat seorang bayi
memerlukan ketelitian dan
perhatian yang lebih besar,
karena seorang bayi belum
dapat mengemukakan
pendapatnya.
1. BEBERAPA KEADAAN PADA BAYI
a. Nadi
±140 denyutan per menit pada waktu lahir
b. Pernapasan
±33-40 gerakan per menit
c. BAB
3 – 4 kali dalam waktu 24 jam pada bulan pertama. B.a.b
yang pertama warnanya hitam dan agak lengket, akan
berubah menjadi lembek kekuning-kuningan bila dibayi mulai
menetek.
d. Berat Badan
Seorang bayi rata-rata mempunyai berat badan sektiar 3 kg
waktu lahir. Dalam waktu beberapa hari ia akan kehilangan
berat sampai 300 gram, tapi dalam waktu 2 minggu
diharapkan berat badannya akan kembali seperti pada waktu
dilahirkan
e. Kulit
pada waktu lahir, biasanya kulit bayi diliput lemak putih
kekuning-kuningan, warna kulitnya merah muda.
f. Pengelihatan
Baru mampu pada awal bulan ke 2 , 9
g. Pendengaran
Baru mampu pada awal bulan ke 4
h. Tidur
Pada bulan pertama bayi tidur 18 – 22 jam sehari. Kalau
basah atau haus/lapar ia akan terbangun dan menang is
i. Makanan
Makanan terbaik adalah Air Susu Ibu (ASI), yang akan
membuat bayi tumbuh baik dan sehat. Bila ASI kurang, maka
dokter akan menambah dengan susu buatan. Kini banyak
susu buatan dijual di toko, tapi tidak semua bayi cocok bila
meminumnya.
Bila bayi mencret /diare setelah minum suatu jenis susu
buatan, maka perlu ditanyakan kepada dokter apakah
mungkin jenis susu tersebut tak dapat diberikan kepada bayi
tersebut.
j. Pemeriksaan
Pada usia 2 minggu bayi sebaiknya dibawa ke dokter atau
bidan untuk diperiksa berat badannya dan apakah pusar
keadaannya baik. Juga untuk menerima nasihat mengenai
pertumbuhan bayi, kekebalan dan makanan tambahan .
menyusu.
KEADAAN BAYI
PERAWATAN
BALITA
BAB 6
PMI
77BAB 7 PERAWATAN ODHA PMI
90
1. PENGERTIAN
HIV adalah Human Imuno - Defisiensi Virus dalam bahasa
Indonesia berarti virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV tergolong kelompok
retrovirus yaitu kelompok virus yang mampu mengkopi -cetak
materi genetik dirinya ke dalam sel-sel yang ditumpanginya
AIDS adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem
kekebalan tubuh oleh HIV.
A CQUIRED (didapat, bukan keturunan)
I MMUNE (sistem kekebalan tubuh)
D EFICIENCY (tidak berfungsi dengan baik)
S YNDROME (memiliki banyak gejala)
2. SEJARAH HIV
? Januari 1983, Dr. Luc Montagnier dkk (Institut Pasteur
Perancis) mengisolasi virus dari kelenjar getah bening.
Dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus (LAV).
? Juli 1984, Dr. Robert Gallo dari Lembaga Kanker Nasional
(NIC-Amerika) menemukan virus dari ODHA. Dinamakan
Human T-Lymphocytic Virus tipe III (HTLV III).
? Ilmuwan lain, J. Levy juga menemukan virus penyebab AIDS,
dinamakan AIDS Related Virus (ARV).
? Akhir Mei 1986, Komisi Taksonomi Internasional sepakat
memberi nama Human Immunodeficiency Virus (HIV).
PERAWATAN ODHA
BAB 7
89
PMIBAB 8 PERAWATAN IBU HAMIL PMI
98
Hamil adalah suatu masa dari
mulai terjadinya pembuahan
dalam rahim seorang wanita
sampai bayinya dilahirkan.
Kehamilan terjadi ketika
seorang wanita melakukan
hubungan seksual pada masa
ovulasi atau masa subur dan
sperma pria pasangannya akan
membuahi sel telur matang
wanita tersebut.
1. PENGERTIAN KEHAMIL AN
a. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lama kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama dan haid terakhir
sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9
bulan. (saifudin, 2002 ).
b. Proses terjadinya kehmailan karena bertemunya sel telur dan
sel sperma maka terjadilah pembuahan. (Mouchtar, 1998 ).
Atau juga pengertian Hamil adalah suatu masa dari mulai
terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai
bayinya dilahirkan. Kehamilan terjadi ketika seorang wanita
melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa
subur dan sperma pria pasangannya akan membuahi sel telur
matang wanita tersebut .
2. MENGHITUNG MASA SUB UR
Banyak kendala yang membuapta sangan suami ister isulit untuk
mendapatkan kehamilan, dimulai dari masalah Kesuburan,
tingkat psikologi, disfungsi hormon, dll. Namun ada kalanya
kehamilan tidak didapatkan karena pasangan suami isteri
tersebut tidak tepat melakukan hubungan seksual. Terkadang
suami tidak mengetahui, kapan wanita memasuki masa subur
sehingga kesempatan untuk terjadi ovulasi sekmina besar. Masa
subur sangat besar artinya bagi pasangan yang menginginkan
kehamilan dan bagi mereka yang ingin menunda kehamilan. Bagi
yang menginginkan kehamilan, masa subur bisa dijadikan
patokan untuk melakukan hubungan seksual karena pada masa
tersebut ovulasi sedang terjadi sehingga kemungkinan hamil
sangat besar. Sedangkan bagi yang mau menunda kehamilan,
masa subur merupakan masa yang harus dihindari untuk
mencegah terjadinya kehamila n.
PERAWATAN
IBU HAMIL
BAB 8
PMI
PMI
97BAB 9 PERAWATAN IBU BERSALIN PMI
110
1. PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau
bayi) yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau
tanpa bantuan (kekuatan sendiri) .
Jenis persalinan berdasarkan definisi tersebut diatas adala h:
a. Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung
dengan kekuatan ibu sendiri .
b. Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan
tenaga dari luar.
c. Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk
persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsanga n.
2. PERENCANAAN PERSALINAN
Perencanaan persalinan sebaiknya dilakukan untuk
mengantisipasi kesulitan yang mungkin terjadi. Perencanaan
persalinan terdiri dari :
a. Tempat m elahirkan (Polindes, Puskesmas, Rumah Bersalin,
Rumah Bidan, Rumah Sakit atau di rumah ).
b. Penolong persalinan, apakah bidan atau dokte r.
c. Transportasi atau kendaraan yang digunakan saat persalina n.
d. Tabungan untuk biaya persalinan .
e. Pendonor darah jika sewaktu-waktu diperlukan.
f. Ibu dan suami sebaiknya menanyakan kapan perkiraan tanggal
persalinan ke bidan atau dokter.
g. Pendamping persalinan.
h. Plasenta (dimana plasenta akan diurus ).
3. TANDA-TANDA PERSALINAN
a. Tanda persalinan sudah dekat
? Rasa mulas yang teratur timbul semakin sering, lama dan
kuat
? Keluar keringat dingin.
? Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda) dari jalan
lahir.
? Rasa ingin mengejan semakin sering .
? Pengeluaran cairan (ketuban pecah ).
b. Pembagian Waktu persalinan
? Kala I : sampai pembukaan lengkap, untuk anak pertama
kurang lebih 12 jam sedangkan untuk anak selanjutnya
waktu akan lebih singkat (8-10 jam).
? Kala II : pembukaan lengkap sampai bayi lah.i r
? Kala III : pengeluaran plasenta kurang lebih 15 menit.
? Kala IV : observasi 2 jam( perdarahan postpartum) .
PERAWATAN
IBU BERSALIN
BAB 9
PMI
109BAB 10 PERAWATAN NIFAS PMI
116
1. PENGERTIAN
Nifas adalah satu masa (waktu) yang dibutuhkan setelah
melahirkan sampai pulihnya organ reproduksi kembali normal,
diperlukan waktu 40–60 hari.
2. TUJUAN PERAWATAN NIFAS
a. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada ibu nifas .
b. Mencegah Infeksi melalui kegiatan :
? Memelihara vulva hygiene.
? Melaksanakan Breast Care masa nifas.
? Membantu ibu menyusui bayi.
? Memberikan gizi yang seimbang.
Perubahan fisiologis dan psikologis yang mempengaruhi masa
nifas :
Fisiologis :
? Perut terasa mules (proses pengecilan rahim).
? Nyeri pada luka persalinan (perinium yang membengkak
/robek).
? Nyeri pada badan (akibat kelelahan).
? Pembengkakan payudara, puting yang lecet.
? Pendarahan pasca persalinan.
? Gangguan eliminasi BAB dan BAK.
Psikologis :
? Ketidakstabilan emosi.
? Depresi.
? Denial (Baby Bloos).
3. PENATALAKSANAAN PERAWATAN NIFAS
? Memelihara Vulva Higiene :
Peralatan;
? Pembalut wanita.
? Celana dalam.
? Kain/sarung.
? Sabun/disinsfektan.
? Air bersih, sarung tangan bila perlu.
Pelaksanaan :
? Memberi tahu orang sakit bahwa perinium akan
dibersihkan.
? Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan .
? Bersihkan luka dengan air bersih atau dengan air sabun
anjurkan ibu untuk membersihkan sendiri.
? Ganti pembalut (setiap 3 -4 jam) perhatikan dan catat
jumlah, bau, warna kotoran yang keluar dari vagina.
PERAWATAN
NIFAS
BAB 10
115
PMI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar