9 799793 575055 >
ISBN 979357505-0Pendidikan
Sebaya
Remaja
Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan RemajaPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
ii
Jumlah kasus HIV dan AIDS di Indonesia tiap tahun mengalami
peningkatan. Sebagian besar kasus terjadi pada kalangan
usia produktif. Remaja, menjadi sasaran potensial yang rawan
terhadap penularan HIV. Pasalnya, dalam proses perkembangan
kematangan psikologis dan biologis, remaja kerap menghadapi
ketegangan, kebingungan, dan kekhawatiran. Remaja
menjadi gemar coba-coba dalam emosi labil sehingga mudah
terpengaruh.
Remaja butuh dipahami dan didekati dengan gayanya sendiri.
Pendekatan teman sebaya menjadi metode efektif untuk
mengembangkan remaja karena lebih sesuai dengan jiwa
remaja yang cenderung tidak suka digurui, lebih mendengar
dan percaya pada apa yang dikatakan temannya. Pendekatan
ini sesuai dengan Garis-Garis Kebijakan PMI tahun 1999 – 2004.
Buku Saku “Pelatihan Remaja Sebaya tentang Kesehatan dan
Kesejahteraan” disusun sebagai pegangan untuk fasilitator
dan pendidik sebaya dalam membekali remaja agar mampu
mengenal, menganalisa, dan memecahkan permasalahan yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi secara mandiri serta
mampu melindungi dirinya terhadap HIV dan AIDS. Buku Saku
ini telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk
menyempurnakan Pedoman/Panduan yang telah dikeluarkan
sebelumnya.
Berharap semoga Buku Saku ini dapat bermanfaat bukan saja
untuk fasilitator dan pendidik sebaya, tetapi juga segenap
jajaran PMI mulai dari pengurus, staf, pelatih dan relawan PMI
dalam mengembangkan salah satu program pencegahan HIV
dan AIDS melalui pendekatan Pendidikan Remaja Sebaya.
SambutanPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
iii
Atas nama Pengurus Pusat PMI, kami sampaikan penghargaan
dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat sehingga
revisi pedoman ini dapat terlaksana dengan baik.
Jakarta, Februari 2008
Pengurus Pusat
PALANG MERAH INDONESIA
Sekretaris Jenderal
Iyang D. Sukandar
Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
iv
Palang Merah indonesia sebagai bagian dari Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional berkomitmen untuk aktif berpartisipasi dalam program
penanggulangan HIV dan AIDS. Komitmen ini telah diejawantahkan dalam
Rencana Strategis PMI 2004-2009. Hingga kini hampir 50% PMI Daerah telah
memiliki program dibidang HIV dan AIDS. Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
adalah salah satu bentuk program yang paling banyak dilaksanakan di daerah.
Pendekatan teman sebaya dan keterampilan hidup dalam program PRS tersebut
dikembangkan berdasarkan kesepakatan anggota ART (Asian Red Cross and Red Crescent
HIV and AIDS Network) yang PMI adalah salah satu anggotanya. Pengimplementasian
pendekatan ini dapat diintegrasikan melalui proses pembinaan remaja (Palang
Merah Remaja /PMR) yang mencakup kesehatan dan kebersihan, persahabatan
nasional dan internasional, serta pengabdian pada masyarakat.
Buku Saku PRS ini merupakan penyempurnaan dari Buku Pintar Pendidikan
Remaja Sebaya yang telah PMI terbitkan tahun 1996. Sejumlah materi telah
mengalami penyempurnaan atas hasil rekomendasi tim evaluasi program
PRS tahun 2000 dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Pegangan Pendidik Sebaya ini diharapkan dapat dimanfaatkan para Pendidik
Sebaya khususnya Remaja untuk meningkatkan kesadaran diri tentang HIV
dan AIDS serta berbagi informasi dengan sesamanya.
Terima kasih kepada Tim Pendahulu yang menghasilkan Buku Pintar Pendidikan
Remaja Sebaya pada tahun 1996, yakni Alm. Prof. DR. Dr. Satoto (anggota ART
mewakili PMI tahun 1994-1999), Pengurus, Staf dan Relawan PMI Daerah Jawa
Tengah. Saran dan masukan untuk penyempurnaan pegangan sangat kami
hargai.
Jakarta, 26 Desember 2007
Kadiv Pelayanan Sosial dan Kesehatan
Dr. Lita Sarana
Kata PengantarPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
v
PENDAHULUAN
I. UMUM
Generasi muda kelak akan menjadi penerus kehidupan
untuk mewujudkan kedamaian dan ketenteraman umat
manusia di muka bumi ini. Palang Merah Indonesia
(PMI), melalui berbagai pelatihan khususnya bagi para
remaja, merupakan salah satu lembaga yang membantu
menyiapkan para remaja agar mampu mewarisi
kehidupan tersebut.
Sejak tahun 1996, melalui wadah pembinaan generasi
muda, PMI telah melaksanakan program YOUTH PEER
EDUCATION atau PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS).
Program ini dinilai cukup berhasil, khususnya dalam
lingkup penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia.
Ketika diadakan evaluasi terhadap program ini pada
tahun 2000, direkomendasikan untuk merevisi buku
pedoman PRS ini. Perubahan itu antara lain mengenai
pembuatan bab tersendiri tentang Gender dan Napza.
Pendekatan program ini menggunakan pola
pembelajaran nonformal. dimaksudkan agar para
remaja bisa ngobrol tentang permasalahan kesehatan
dan kesejahteraan mereka secara santai. Sementara
itu, orang yang lebih tua—termasuk guru dan para
orang tua—diharapkan dapat mendukung (motivator)
pelaksanaan program. Program tersebut juga dapat
diintegrasikan dengan kegiatan pembinaan remaja
lainnya seperti Palang Merah Remaja (PMR).
PendahuluanPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
vi
SISTEMATIKA
Pedoman Pelatihan Remaja Sebaya (PRS) terdiri atas
delapan modul:
Modul I : Pengembangan Potensi Diri
Modul II : Norma Sosial dan Perilaku Berisiko
Modul III : Gender
Modul IV : Kesehatan Reproduksi
Modul V : HIV dan AIDS
Modul VI : Masalah Kesehatan Lain
Modul VII : Napza
Modul VIII : Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
III. TUJUAN PENULISAN PEDOMAN
Pedoman ini bertujuan membentuk PRS di bidang
kesehatan dan kesejahteraan.
IV. PERSIAPAN PELATIHAN
A. Tahap Persiapan Program
Pembentukan Tim Inti Pelaksana PRS dilakukan di
daerah (provinsi) terpilih. Yang diserahi tanggung jawab
pelaksanaan keseluruhan kegiatan adalah remaja akhir
(20-30 tahun). Lalu, dilaksanakan orientasi bagi Pelatih
Inti (Core Trainers) selama delapan hari dengan acara:
1. Pembahasan Modul
2. Pembahasan Metode Pelatihan
3. Penyusunan Program Kerja PRS
Beberapa Pengurus PMI, staf, dan tenaga sukarela
PMI dengan keahlian terkait akan diundang sebagai
narasumber.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
vii
B. Tahap Pelatihan bagi Fasilitator
1. Perekrutan remaja yang berminat dan siap untuk
dilatih menjadi fasilitator di setiap kabupaten/kota.
2. Dilaksanakan pelatihan fasilitator dalam suatu
program pelatihan enam hari dengan kurikulum
terdiri atas tiga aspek pembelajaran:
a. Aspek Substansi Program:
Persis sama dengan pelatihan Pelatih Inti (Core
Trainers)
b. Aspek Pendalaman:
Pendalaman substansi program
c. Aspek Pelatihan:
Kurikulum pelatihan bagi pelatih yang sudah
dikembangkan oleh PMI dan Penyusun Program
Kerja PRS
V. PELAKSANA PELATIHAN
A. Unit Pelatihan:
Pelatihan diselenggarakan bagi 10-20 peserta dan
dilaksanakan di wilayah (kecamatan, desa/kelurahan,
dusun) setempat.
B. Peserta:
Peserta pelatihan adalah remaja berumur 15-25 tahun
yang berminat menjadi Pelatih Remaja Sebaya (PERAYA).
Dalam satu unit kegiatan pelatihan, seyogianya
mencakup remaja yang berusia sama atau berdekatan
dan memiliki latar belakang sejenis. Peserta pelatihan
hendaknya dipilih di antara para remaja yang memiliki
potensi menjadi contoh atau teladan bagi remaja lain
dalam kelompoknya. Buku pedoman ini dipakai sebagai Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
viii
satu-satunya buku acuan pelatihan. Sebagai buku
panduan pendukung, bisa digunakan buku panduan
“life skill” atau buku lain.
C. Pelatih:
Pelatih ialah fasilitator. Ia adalah orang yang telah
mengikuti pelatihan fasilitator. Seyogianya, fasilitator
terdiri atas dua orang dengan komposisi pria dan wanita.
Hendaknya, keduanya berasal dari lingkungan yang
dekat dan dikenal baik oleh lingkungan para peserta
pelatihan ini. Buku pedoman ini dipakai sebagai satu-
satunya buku acuan pelatihan. Untuk buku panduan
pendukung, dapat digunakan buku panduan “life skill”
atau buku lain.
D. Lama Pelatihan:
Total pelatihan adalah empat hari, masing-masing
beberapa jam per hari (sekitar 2-3 jam). Sebaiknya,
pelatihan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu
atau disesuaikan dengan kesepakatan para calon
peserta pelatihan.
E. Proses Pembelajaran:
Proses pembelajaran untuk tiap-tiap modul
dilaksanakan secara bebas, sesuai dengan situasi dan
kondisi lingkungan serta kebutuhan remaja setempat.
Materi pembelajaran dipilih dari topik-topik yang
relevan dengan masalah-masalah yang berkembang
di lingkungan remaja tersebut. Namun, garis besarnya
dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
ix
Tahap 1: Pembahasan, yang antara lain berupa:
A. Pemanasan melalui penerapan beberapa metode
seperti:
pengajuan pertanyaan-pertanyaan, y
telaah / studi kasus, y
drama / simulasi, y
permainan atau, y
penugasan y
y
B. Diskusi kelompok ataupun pleno untuk membahas
materi berangkat dari isu-isu yang berkembang
dalam pemanasan/permainan.
2. Tahap 2 : Penyimpulan Materi Bahasan
Tahap ini berisi kesimpulan materi ulasan hasil
pemanasan atau diskusi dengan merujuk pada kunci
materi sebagai bahasan utama. Kesimpulan ini juga
berisi masukan dan pendapat para peserta yang
berkembang selama proses pembahasan. Jika ada
kasus atau permasalahan yang belum terpecahkan
selama kegiatan pemanasan, kasus tersebut hendaknya
dicatat dan dikonsultasikan kepada narasumber.
Hasil konsultasi itu selanjutnya disampaikan lagi
kepada peserta. Akhir dari penyimpulan dapat pula
ditambahkan dengan pembentukan kesepakatan yangi
bisa digunakan sebagai acuan bagi aksi-aksi pelatih
remaja sebaya dalam lingkungan tempat tinggalnya.
Waktu yang diperlukan “bebas”. Jumlah hari yang
digunakan juga diserahkan kepada para peserta. Yang Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
x
penting, semua topik dalam delapan modul selesai dibahas
dan bisa dipahami secara mendalam oleh peserta.
VI. TINDAK LANJUT PELATIHAN
Setelah para Pelatih Remaja Sebaya (PERAYA) dilatih, diharapkan
mereka akan melaksanakan pelatihan serupa kepada teman
dan sahabat dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kasus-
kasus yang ditemui, masalah yang dihadapi, penyelesaian
masalah yang ada, dan keberhasilan ataupun kendala selama
pelaksanaan PRS dicatat rapi dalam satu Buku Harian PRS.
Secara periodik, diselenggarakan Temu PERAYA yang
dihadiri para pelatih dan fasilitator masing-masing di tingkat
sekolah atau wilayah kelurahan/desa ataupun dusun/RW. Jika
diperlukan, dalam pelatihan ini bisa didatangkan seorang
pakar terkait setempat sebagai narasumber untuk memberikan
klarifkasi permasalahan aktual yang dianggap mendesak.
Sesuai dengan kesepakatan bersama, serta dukungan dari PMI
cabang masing-masing, temu PERAYA bisa dilaksanakan setiap
dua atau tiga bulan sekali.
Dalam Temu PERAYA tersebut, tiap-tiap pelatih berbagi
informasi dan pengalaman dengan pelatih lain terhadap
kasus-kasus sejenis yang diutarakan para PERAYA. Kemudian,
kasus-kasus tersebut diperbandingkan. Dari situ bisa dipetik
masukan sekaligus pelajaran bagi penyelenggaraan pelatihan
PRS lanjutan. Dalam acara Temu PERAYA ini, fasilitator bertindak
sebagai moderator.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
xi
SAMBUTAN PP PMI
PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
MODUL I : PENGEMBANGAN POTENSI DIRI 2
Topik 1 : Tumbuh Kembang Remaja 3
Topik 2 : Pengembangan Potensi Diri 8
Topik 3 : Keputusan yang Baik 11
MODUL II : NORMA SOSIAL DAN PERILAKU BERISIKO 14
Topik 1 : Norma Sosial 15
Topik 2 : Perilaku Berisiko 17
MODUL III : GENDER 20
Topik 1 : Seks dan Gender 21
Topik 2 : Peran Gender 23
Topik 3 : Ketidakadilan Gender 24
Topik 4 : Kebutuhan Praktis dan Kebutuhan Strategis Gender 25
MODUL IV: KESEHATAN REPRODUKSI 28
Topik 1 : Alat dan Fungsi Reproduksi 32
Topik 2 : Pacaran dan Sanggama 34
Topik 3 : Kehamilan Dini dan Aborsi 36
Topik 4 : Infeksi Menular Seksual 38
Topik 5 : Keluarga Berencana (KB) 41
MODUL V : HIV dan AIDS 46
Topik 1 : Pengetahuan Dasar Tentang HIV dan AIDS 47
Topik 2 : Bagaimana Mengetahui Seseorang Mengidap HIV 49
Topik 3 : Penularan HIV dan AIDS 51
Topik 4 : Perlindungan Terhadap AIDS 53
Topik 5 : Santunan Terhadap Penderita AIDS 55
DAFTAR ISIMODUL VI : MASALAH KESEHATAN LAIN 62
Topik 1 : Hepatitis-B 63
Topik 2 : Tuberkolusis (TBC) 65
MODUL VII: NAPZA 68
Topik 1 : Rokok 69
Topik 2 : Alkohol 72
Topik 3 : Penyalahgunaan Obat 75
MODUL VIII : PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA 84
Topik 1 : Keluarga 85
Topik 2 : Teman Sebaya 87
Topik 3 : Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) 89
Topik 4 : Rujukan 92
Lampiran Modul VIII 93
P E N U T U P 94
Daftar Pustaka 95 PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
Potensi diri merupakan kemampuan diri yang dimiliki seseorang yang
dikembangkan dan didayagunakan untuk mencapai tujuan hidup.
Modul IPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
3
TOPIK 1:
TUMBUH KEMBANG REMAJA
KUNCI MATERI
PERUBAHAN-PERUBAHAN APA SAJA YANG TERJADI SELAMA
TUMBUH KEMBANG DARI FASE ANAK KE REMAJA?
Setiap makhluk tumbuh (semakin besar) dan berkembang
(semakin matang), menuju kedewasaan, sejak lahir sampai mati.
Selama mengalami tumbuh kembang dari anak-anak menjadi
remaja, seseorang mengalami beberapa perubahan penting.
Perubahan bentuk (anatomi tubuh):
Pembesaran alat kelamin z
Pertumbuhan rambut di beberapa tempat z
Peningkatan kelenjar minyak dan mudah berjerawat z
Suara berubah menjadi besar pada anak laki-laki. Pada z
anak perempuan, suara berubah menjadi lebih lembut
Pembesaran otot pada remaja laki-laki dan pembesaran z
pinggul serta dada bagi perempuan
Perubahan faali (fungsi tubuh):
Alat kelamin peka dan mudah terangsang. Jika terangsang, z
alat kelamin membesar/membengkak dan keluar lendir
Keluar sperma waktu tidur (mimpi basah) pada anak laki- z
laki. Bagi perempuan, mereka mengalami menstruasi
pertama (yang menandakan alat reproduksi mereka su-
dah mulai berfungsi)
Perubahan kejiwaan:
Keingintahuan yang tinggi mengenai berbagai hal, ter- z
masuk pada masalah-masalah reproduksi
Perhatian terhadap masalah seks meningkat zPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
4
Keberanian untuk mencoba-coba, terutama jika didesak z
lingkungan
Anak laki-laki cenderung menyendiri dan melamun. Untuk z
perempuan, mereka cenderung suka ngerumpi
APA KESAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA TUMBUH KEMBANG
REMAJA LAKI-LAKI DAN REMAJA PEREMPUAN?
Kesamaan:
Tiap-tiap remaja berkembang menuju pencapaian potensi
(ftrah) manakala lingkungan hidup mereka mendukung
pencapaian potensi tersebut, baik sebagai orang dewasa
laki-laki maupun perempuan.
Perbedaan :
Ada beberapa perbedaan kecepatan tumbuh dan ber-
kembang bagi remaja pada umumnya. Remaja putri
lebih cepat matang daripada laki-laki. Yang sering
terjadi, remaja putri memiliki lebih sedikit kesempatan
tumbuh dan berkembang secara ftrah. Ini karena kaum
perempuan mengalami kepercayaan yang lebih rumit
dan penuh masalah tentang tumbuh kembang mereka.
FAKTOR APA SAJA YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG
REMAJA?
Tumbuh kembang dipengaruhi dua faktor.
Faktor Internal Pembawaan
Faktor Eksternal, yang mencakup:
Kesehatan z
Gizi z
Lingkungan keluarga dan lingkungan temen sebaya serta z
sekolahPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
5
BAGAIMANA KITA MENYIKAPI TUMBUH KEMBANG TERSEBUT?
Mengingat pembawaan seseorang tidak bisa diubah, penyem-
purnaan tumbuh kembang (untuk mendekati ftrah masing-
masing) dilakukan dengan mengelola faktor luar sebaik-baiknya.
Ini termasuk mengenai kesehatan, gizi, dan lingkungan (baik
lingkungan sekitar maupun lingkungan temen sebaya).
KEBANGGAAN APA SAJA YANG MENYERTAI TUMBUH KEMBANG
REMAJA?
Banyak hal yang membuat seseorang bangga dan sangat se-
nang ketika mengalami proses tumbuh kembang.
Perasaan bahwa “saya sudah dewasa”. Ia akan senang jika
sudah diakui sebagai orang yang dewasa oleh keluarga
dan teman-teman.
Dapat dan boleh melakukan berbagai hal yang dulu di-
larang.
APA RISIKO YANG MENYERTAI TUMBUH KEMBANG REMAJA?
Selain ada dampak positif, tumbuh kembang remaja juga me-
miliki sisi negatif. Berbagai risiko yang paling sering terjadi:
Rasa rendah diri yang berlebihan. Ini karena ada pe ra sa-
an bahwa dirinya lebih rendah dari teman sebaya da-
lam hal-hal tertentu seperti kecantikan, kekayaan, dan
kepandaian.
Kesulitan menyesuaikan diri terhadap nilai serta pergaulan
di antara teman sebaya, keluarga, dan masyarakat umum.
Ini karena mereka belum paham betul mengenai hal-hal
yang ada dalam kehidupan.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
6
Kedua risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai perilaku
kurang normal. Kebanyakan, mereka sering melarikan diri. Me-
reka sering melampiaskannya dengan dua hal.
Sering putus asa , mengurung diri, mudah tersinggung,
benci lingkungan, dll.
Menentang lingkungan dengan berperilaku berlebihan:
merokok, mabuk-mabukan, memakai narkoba, dll.
Yang perlu diingat, sering putus asa akan menghilangkan ke-
sem patan untuk menggapai cita-cita. Berperilaku berlebih
ham pir selalu menimbulkan kerugian pada diri sendiri. Bahkan,
itu bisa menimbulkan kerugian yang bersifat permanen seperti
hamil di luar nikah, cacat tubuh, serta mengidap penyakit Infeksi
Menular Seksual (IMS) dan AIDS.
BAGAIMANA MENCEGAH DAN MENANGGULANGI DAMPAK
NE GATIF TUMBU H KEMBANG REMAJA?
Pencegahan dan penanggulangan risiko tumbuh kembang re-
maja bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Pencegahan :
Meningkatkan ibadah z
Membiasakan diri mensyukuri nikmat Allah z
Mencari segi-segi positif pada diri masing-masing z
Berusaha memetik pelajaran dari para remaja yang telah z
ter jerus dalam perilaku-perilaku berisiko
Penanggulangan :
Menekan rasa negatif secara berkelompok z
Berbagi cerita dan kesulitan bersama sahabat karib z
Menyalurkan potensi diri ke hal-hal positif seperti ibadah, z
kegiatan sosial, olahraga, dan kesenianPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
7
APA PERAN KITA SEBAGAI PELATIH REMAJA SEBAYA (PERAYA)?
Peran Pelatih Remaja Sebaya (PERAYA) antara lain:
Mengayomi , menyantuni, dan menyayangi
Dengan sabar mendengarkan keluhan para remaja
Meningkatkan motivasi berprestasi di kalangan re maja
Menjadi panutan, baik dalam sikap maupun kepri badian
bagi remaja-remaja sebaya lainnya Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
8
TOPIK 2:
PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
KUNCI MATERI
SEBERAPA PENTING CITA-CITA DALAM KEHIDUPAN MA NUSIA ?
Manusia hidup karena tujuan yang jelas. Untuk itu, setiap orang
harus menetapkan tujuan hidup secara pasti. Salah satu yang
pasti bagi remaja ialah CITA-CITA. Terutama mengenai cita-cita
tentang pekerjaan di masa depan seiring tibanya tahap dewasa
dalam kehidupan seseorang. Cita-cita bisa apa saja. Bisa berubah,
bisa berganti. Semakin terperinci cita-cita seseorang, makin
jelas dan mudah untuk mewujudkannya. Se makin matang usia
seseorang, makin mendekati kedewasaan, hendaknya cita-cita
yang ingin digapai semakin mantap.
SEBERAPA BESAR HAK SERTA KEWAJIBAN REMAJA LAKI-LAKI
DAN PEREMPUAAN DALAM MENCAPAI CITA-CITA TERSEBUT ?
Cita-cita bagi remaja perempuan sama penting dengan cita-cita
bagi remaja laki-laki. Di masa depan, semakin banyak profesional
perempuaan yang diperlukan masyarakat. Tuntuan partisipasi
kaum hawa di berbagai bidang pembangunan dewasa ini, di
mana hak dan kewajiban perempuan sebagai warga negara
disejajarkan dengan laki-laki, hendaknya memacu para remaja
putri untuk berprestasi setinggi mungkin. Asalkan masih da-
lam batas-batas yang wajar atas kodrat dan ftrah mereka se-
bagai perempuan. Untuk itu, mendorong remaja perempuan
memiliki cita-cita setinggi langit dan berusaha membantu me-
wujudkannnya menjadi sangat diperlukan.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
9
BAGAIMANA USAHA KITA DALAM MENCAPAI CITA-CITA ?
Semua manusia, sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna,
memiliki kelebihan. Kelebihan tiap-tiap orang sering kali disebut
sebagai POTENSI DIRI. Kadang-kadang, potensi diri juga disebut
sebagai FITRAH, nilai-nilai yang baik, yang dianugerahkan Tuhan
kepada manusia. Kelebihan ini dapat dipelihara, diperkuat, dan
dikembangkan untuk mendukung pencapaian cita-cita se se-
orang. Yang harus dilakukan setiap orang adalah mengenal de -
ngan baik dan benar potensi diri masing-masing. Lalu, se ti dak-
nya setiap orang memelihara dan mengembangkan potensi diri
agar bisa mewujudkan cita-cita dengan baik. De ngan kata lain,
ke mampuan diri tersebut dipelihara dan di kem bangkan untuk
mencapai ftrah masing-masing.
BAGAIMANA MEMAHAMI KELEMAHAN DIRI AGAR TIDAK MENG-
HAMBAT PENGEMBANGAN POTENSI ?
Di samping potensi diri, semua orang juga memiliki KELEMAHAN.
Jika dibiarkan, kekurangan ini bisa mengganggu potensi diri
dan tentu saja menghalangi tercapainya cita-cita. Yang harus
dilakukan setiap orang adalah mengenal dengan baik dan jujur
terhadap kelemahan masing-masing untuk kemudian ditekan
agar tak muncul dan tidak meng ganggu pencapaian cita-cita.
Ada dua hal mendasar yang bisa menghancurkan cita-cita re-
maja. Pertama adalah hal-hal yang disebabkan oleh ulah
remaja itu sendiri semisal hamil di luar nikah, cacat karena
kecelakaan, terkena penyakit mematikan seperti AIDS, dan tentu
saja meninggal dunia. Kedua adalah adanya pengaruh dari luar
seperti perang, bencana alam, dan masalah keluarga (misalnya
perceraian serta kesulitan ekonomi).Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
10
BAGAIMANA PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MENGEMBANGKAN
POTENSI DIRI DAN MEMBANTU MENCAPAI CITA-CITA ?
Sahabat karib diperlukan setiap orang untuk membantu me-
wujudkan cita-cita, menggali potensi diri, dan mengurangi
ke lemahan. Mereka adalah teman yang bisa diajak berdiskusi,
bertukar pikiran serta pendapat, dan saling memberi nasihat. Itu
semua bisa lebih mematangkan dan mendorong mewujudkan
cita-cita dan sekaligus membantu mengatasi segala hal yang
menghambatnya.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
11
TOPIK 3:
KEPUTUSAN YANG BAIK
KUNCI MATERI
BAGAIMANA MEMBUAT SUATU KEPUTUSAN YANG BAIK?
Hidup manusia terdiri atas pilihan-pilihan. Kita harus memilih di
antara pilihan tersebut. Inilah yang dinamakan KEPUTUSAN.
Untuk mengambil keputusan yang baik, setiap orang seyogianya
menggunakan pendekatan 3T: Tinjauan, Telaah, Tindakan.
Tinjauan: Mempelajari masalah atau persoalan ataupun ke bu-
tuhan mendesak dengan sebaik-baiknya dan kemudian menyu-
sun daftar pilihan-pilihan yang tersedia.
Telaah: Menimbang-nimbang untung rugi tiap-tiap pilihan. Perlu
dicatat, hampir tidak ada pilihan yang bebas risiko. Meski begitu,
bisa dipilih mana yang paling berdaya guna (mudah dilakukan) Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
12
ataupun paling berhasil guna (yang memiliki hasil paling nyata)
atau risikonya paling kecil.
Tindakan: Menentukan keputusan yang akan dipilih dan siap
menerima risiko apa pun. Sebaiknya, tindakan ini diambil se-
telah dilakukan analisis yang mendalam.
3-T ini adalah proses berkesinambungan. Artinya, setelah se-
lesai suatu tindakan diputuskan dan kemudian dilaksanakan,
selanjutnya dilakukan evaluasi untuk melakukan Tinjauan,
Telaah, dan Tindakan berikutnya. Demikian seterusnya sampai
permasalahan tersebut benar-benar terpecahkan secara tuntas.
BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN REMAJA LAKI-LAKI DAN
PE REMPUAAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN?
Pengambilan keputusan bukan monopoli kaum laki-laki. Baik
di masyarakat maupun di keluarga, wanita memiliki hak dan
kewajiban yang sama dalam mengambil keputusan. Ber bagi
pendapat dalam mengambil keputusan diantara ang gota
kelompok atau keluarga merupakan cara penyelesaian ma salah
yang paling tepat. NORMA SOSIAL DAN PERILAKU BERISIKO
“Manusia dikenal dari perilaku masing-masing. Juga para remaja. Perilaku
diukur dengan menggunakan NORMA SOSIAL. Sesuai ataukah tidak. Untuk
itu, mengenal norma sosial dan perilaku remaja dalam hubungannya dengan
norma sosial amatlah penting bagi kita. Dua topik yang dibicarakan adalah
norma sosial dan perilaku yang berisiko.”
MODUL IIPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
15
TOPIK 1: NORMA SOSIAL
APAKAH NORMA SOSIAL ITU ?
Norma sosial ialah serangkaian peraturan yang disepakati ber-
sama untuk dipelihara, dijaga, dan ditaati oleh semua anggota
suatu masyarakat.
Norma bisa bersumber dari:
agama
undang-undang atau peraturan negara
adat dan kebiasaan serta kesepakatan masyarakat
APA KEWAJIBAN REMAJA TERHADAP NORMA SOSIAL ?
Setiap masyarakat di suatu wilayah bisa memiliki adat dan ke -
biasaan yang berlainan. Inilah yang membuat norma sosial bisa
berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Namun yang
le bih penting adalah kemauan dan kesanggupan masyarakat
untuk menjaga dan melestarikan norma tersebut.
Hubungan lain jenis, apalagi yang terkait dengan hubungan
sek sual, merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam nor-
ma sosial. Untuk itu, para remaja layak memberi perhatian yang
le bih terhadap norma tersebut. Usahakan agar jangan sampai
me langgar norma.
SEBERAPA JAUH TANGGUNG JAWAB REMAJA LAKI-LAKI DAN
PE REMPUAN DALAM MENAATI NORMA SOSIAL ?
Semua anggota masyarakat, termasuk REMAJA, harus mena-
ati norma tersebut. Remaja laki-laki dan perempuan memiliki
kewajiban yang sama dalam mematuhi norma sosial yang ada.
Taat terhadap norma berakibat pada penerimaan dan pujian
masyarakat. Seseorang akan DITERIMA dalam masyarakat ha-
nya apabila ia mau dan mampu mengikuti norma sosial yang Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
16
berlaku di lingkungannya. Sementara itu, pelanggaran norma
menyebabkan PENOLAKAN dan pemberian hukuman dari
ma sya rakat. Sanksi tersebut umumnya berupa hukuman sosial,
termasuk pengucilan.
Pengucilan sosial memang tidak begitu menyakitkan. Namun,
sering kali orang yang dikucilkan akan merasa diasingkan dan
tidak dianggap oleh masyarakat. Lambat laun, mereka akan
berontak dan tidak menghiraukan masyarakat. Mereka bisa jadi
malah akan melakukan tindakan asusila yang lebih ekstrem. Ini
tentu saja bisa merugikan orang yang bersangkutan.
APA KONSEKUENSI SESEORANG APABILA MELANGGAR NORMA
SOSIAL ?
Jika norma yang dilanggar juga merupakan norma tertulis
yang dituangkan dalam bentuk undang-undang, pelanggarnya
akan diancam hukuman oleh negara. Apabila norma yang
di langgar juga merupakan kaidah agama, para pelaku akan
terkena sanksi sesuai dengan agama masing-masing, baik
sank si di dunia maupun di akhirat kelak.
Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
17
TOPIK 2: PERILAKU BERISIKO
APAKAH PERILAKU ITU ?
Perilaku ialah keseluruhan tindakan manusia yang didasari atas
pengetahuan (atau ketidaktahuan), sikap, dan tindakan.
BAGAIMANA SUATU PERILAKU DIKATAKAN BERISIKO ?
Perilaku yang dikategorikan BERISIKO, apabila perilaku itu bisa
berpeluang mendatangkan kerugian. Kalau tidak menimbulkan
kerugian saat ini, paling tidak perilaku itu bisa mendatangkan
musibah pada masa mendatang. Ini dapat menimbulkan
kerugian terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Kerugian
ini bisa berupa material, fsik, harga diri, rasa malu, kehilangan
kesempatan, kehilangan masa depan, dan seterusnya.
APA SAJA CONTOH PERILAKU YANG BERISIKO ?
Beberapa perilaku seksual memiliki peluang yang sangat tinggi
dan bisa menimbulkan berbagai kerugian kedua belah pihak
yang melakukannya. Perilaku tidak aman itu antara lain seks
sebelum nikah, gonta-ganti pasangan, sanggama dubur atau
mulut, dan berbagai hubungan seksual tidak normal lainnya.
Dalam hal ini, masturbasi sebagai jalan keluar sementara bisa
saja dikatakan tidak berisiko atau risikonya belum jelas. Namun,
jika dilakukan terlalu sering, perilaku ini bisa menimbulkan risiko
ketergantungan. Dalam bersanggama, penggunaan kondom
yang baik akan mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Namun,
jika dilakukan bukan dengan pasangan yang sah, norma dan
agama tetap menanggapnya sebagai perbuatan yang salah.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
18
APA PERAN KITA SEBAGAI PELATIH REMAJA SEBAYA DALAM
MEMBANTU REMAJA SEBAYA LAIN AGAR TERHINDAR DARI BER-
BAGAI PERILAKU BERISIKO ?
Remaja perlu mengenal dengan baik berbagai perilaku berisiko
dan sekaligus berusaha keras menghindarinya. Dalam kaitan
dengan perilaku seksual, remaja perlu sangat berhati-hati agar
tidak tergelincir ke dalam perilaku berisiko dan menerima
akibat yang merugikan. Untuk hal-hal yang risikonya tidak jelas
seyogianya ditanyakan kepada para pakar di bidangnya. Saling
mengingatkan tentang risiko diantara remaja akan sangat
mem bantu menghindari berbagai risiko yang akan meng gang-
gu masa depan masing-masing.GENDER
“Akhir-akhir ini, gender menjadi isu penting dan istilah yang sering kali
diperbincangkan. Namun, masih banyak kesalahpahaman tentang konsep
gender serta kaitannya dengan perjuangan perempuan untuk mendapatkan
kesetaraan dan keadilan. Untuk memahami konsep gender, dalam modul ini
akan dibahas perbedaan seks dan gender, peran gender, ketidakadilan gender,
kebutuhan praktis, serta strategi gender.”
MODUL IIIPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
21
TOPIK 1: SEKS dan GENDER
KUNCI MATERI
APAKAH SEKS ITU?
Seks atau jenis kelamin merupakan karakteristik biologis-ana-
tomis (khususnya sistem reproduksi dan hormonal) diikuti de-
ngan karakteristik fsiologis tubuh yang menentukan seorang
laki-laki atau perempuan.
Laki-laki : memiliki penis, testis, dan memproduksi sperma.
Perempuan : punya vagina, rahim, melahirkan, dan menyusui.
Alat-alat tersebut berlaku untuk jangka waktu selamanya, di
mana saja, dan secara fungsi tidak dapat dipertukarkan.
APAKAH GENDER ITU?
GENDER
Secara mendasar, konsep gender berbeda dengan seks.
Gender merupakan sifat yang melekat pada kaum laki-laki
atau perempuan yang dikonstruksikan secara sosial ataupun
kultural. Ada pula yang mengartikannya sebagai pembagian
peran dan tanggung jawab baik laki-laki maupun perempuaan
yang ditetapkan masyarakat ataupun budaya.
Karakteristik yang berlawanan antara laki-laki dan perempuan:
Laki-laki Perempuan
Maskulin Feminin
Rasional Emosional
Tegas Fleksibel
Agresif Pasif
Objektif Subjektif
Kasar LembutPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
22
Padahal, sebenarnya, karakteristik tersebut bisa berubah dan
dapat dipertukarkan. Artinya, perempuan bisa memiliki sifat
maskulin dan tegas. Sebaliknya, laki-laki juga ada yang bersifat
feminin dan lembut.
Perbedaan yang mendasar antara seks dan gender:
Seks
Tidak bisa berubah
Tidak bisa dipertukarkan
Berlaku sepanjang masa
Berlaku di mana saja
Berlaku bagi siapa saja
Ditentukan oleh Tuhan atau kodrati
Gender
Bisa berubah
Bisa dipertukarkan
Bergantung masa
Bergantung budaya masing-masing
Berbeda antara satu golongan dan yang lain
Dibentuk dan dibuat oleh masyarakat
Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
23
TOPIK 2 : PERAN GENDER
Perbedaan jenis kelamin melahirkan perbedaan gender ter-
masuk perbedaan peran. Inilah yang memunculkan istilah yang
disebut sebagai peran kodrati dan peran gender.
Peran kodrati adalah peran yang muncul berdasarkan jenis
kelamin dan tidak dapat dipertukarkan.
Peran gender adalah peran yang muncul berdasarkan norma
yang ada dalam diri dan masyarakat serta tidak berhubungan
dengan jenis kelamin sehingga dapat dipertukarkan. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
24
TOPIK 3: KETIDAKADILAN GENDER
KUNCI MATERI
APAKAH KETIDAKADILAN GENDER ITU ?
Ketidakadilan gender adalah berbagai tindak diskriminasi yang
bersumber pada keyakinan gender.
Bentuk Ketidakadilan Gender
Marginalisasi : peminggiran/pemiskinan ekonomi
Subordinasi : anggapan/perlakuan bahwa perempuan tidak
penting (nomor dua)
Stereotipe : pelabelan/stigma
Violence : kekerasan
Diskriminasi : pembedaan
Multi-Berden : beban kerja lebih panjang dan banyak
Bentuk-bentuk ketidakadilan gender tersebut tak bisa di pi sah-
kan karena satu sama lain saling berkaitan dan mem pe ngaruhi.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
25
TOPIK 4 : KEBUTUHAN PRAKTIS dan KEBUTUHAN STRATEGIS
GENDER
KUNCI MATERI
APAKAH KEBUTUHAN PRAKTIS GENDER ITU ?
Kebutuhan praktis gender adalah kebutuhan yang berhubungan
untuk memenuhi kebutuhan praktis supaya seseorang bisa
menjalankan fungsi sesuai dengan tugas dan peran gender
masing-masing. Kebutuhan praktis gender juga merupakan
respons untuk lebih mendekatkan pada kebutuhan yang lebih
spesifk. Kebutuhan praktis gender ini biasanya diformulasikan
dari kondisi nyata pengalaman perempuan dan untuk kelang-
sungan hidup manusia.
APAKAH KEBUTUHAN STRATEGIS GENDER ITU ?
Kebutuhan strategis gender adalah kebutuhan yang muncul
dari posisi subordinat perempuan yang tidak menguntungkan
dalam masyarakat. Kebutuhan strategis ini berkaitan dengan
peningkatan posisi perempuan yang memer lukan waktu lama
untuk mewujudkannya.
Kebutuhan strategis gender juga mempersoalkan peran sub -
ordinat perempuan dan akibatnya terhadap ketidakadilan atau
diskriminasi gender. Kebutuhan strategis gender ini berkaitan
dengan pembagian kerja, kekuasaan, dan kontrol.
Perbedaan kebutuhan praktis dan strategis gender dapat di-
ringkas sebagai berikut.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
26
KEBUTUHAN PRAKTIS
KEBUTUHAN PRAKTIS
Fokus pada Perempuan
Memenuhi kebutuhan dasar pada saat ini (jangka pendek)
Ditujukan untuk meningkatkan kondisi perempuan
Ditujukan pada kondisi perempuan di kelompok ter tentu
KEBUTUHAN STRATEGIS
Fokus pada relasi gender, misalnya hubungan perempuan de-
ngan laki-laki.
Untuk meningkatkan posisi perempuan (jangka panjang)
Ditujukan pada posisi perempuan dalam kategori relatif
terhadap laki-laki
PEMBERDAYAAN
Selama ini, perempuan sulit mengidentifkasikan kebutuhan
strategis gender mereka sendiri. Bahkan, pada saat perempuan
tahu alternatif pemecahan untuk mencapai perubahan tersebut,
kebutuhan praktis dan cara mempertahankan hidup selalu men-
jadi prioritas utama.
Sebenarnya, jika diberi kesempatan yang cocok, perempuan
bisa menjelaskan situasi, kondisi, dan posisi mereka yang
sesungguhnya. Kebutuhan strategis ini biasanya akan muncul
dengan cepat dalam pertemuan informal.Pacaran
AborsiKESEHATAN REPRODUKSI
Dalam kehidupan ini, manusia terus melakukan reproduksi untuk melanjutkan
keturunan. Caranya adalah dengan melakukan hubungan seksual untuk
memelihara kelangsungan hidup manusia di bumi agar membawa rahmat dan
kesejahteraan. Tugas reproduksi yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada
manusia ini sangat mulia dan wajib kita pelihara sebaik-baiknya. Salah satu
langkah awalnya adalah memahami secara benar dan layak tentang semua hal
yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
Modul ini membahas topik alat dan fungsi reproduksi, pacaran dan sanggama,
kehamilan dini dan aborsi, penyakit hubungan seksual (PHS), serta Keluarga
Berencana (KB).
MODUL IVPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
29
TOPIK 1: ALAT DAN FUNGSI REPRODUKSI
APAKAH FUNGSI REPRODUKSI?
Reproduksi merupakan kemampuan seseorang dalam memiliki
keturunan sebagai bagian dari upaya pelestarian kehidupan
manusia sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
Untuk tujuan mulia itulah manusia diberi alat-alat reproduksi.
BAGAIMANAKAH ALAT DAN FUNGSI REPRODUKSI PADA PRIA ?
Gambar-1: Penampang melintang alat reproduksi pria
Alat reproduksi pria terdiri atas bagian dalam ataupun luar. Alat
reproduksi bagian luar terdiri atas (1) buah zakar (penis) dan (2)
skrotum (kantong buah pelir). Sementara itu, alat reproduksi
bagian dalam terdiri atas (3) sepasang buah pelir (testis), (4)
saluran reproduksi (vas deferens), (5) kelenjar kelamin, dan
(6) saluran kemih penis (uretra penis). Uretra penis merupakan
saluran kemih sekaligus saluran ejakulasi berupa muara terusan
dari saluran reproduksi (vas deferens), (7) kandung kemih (vesika Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
30
urinaria), dan kandung mani (vesika seminalis). Pertemuan
muara saluran tersebut tepat pada sekitar daerah kelenjar
postrat. Buah pelir (biji kemaluan) ini berfungsi mengha silkan
sel kelamin pria (sperma) dan hormon testosteron. Kelenjar
kelamin menghasilkan getah kelamin. Sperma dan getah
kelamin itulah yang dinamakan air mani, yang disimpan dalam
kan tong mani dan dipancarkan keluar melalui uretra penis
(saluran kemih di penis).
BAGAIMANAKAH ALAT DAN FUNGSI REPRODUKSI PADA WANITA?
Gambar-2 : Penampang melintang alat reproduksi wanita
Alat dan fungsi reproduksi wanita juga terdiri atas bagian da lam
dan luar. Alat reproduksi bagian luar terdiri atas (1) celah luar
(vulva), (2) sepasang bibir besar (labium mayora), dan (3) bibir
kecil (labium minora) yang terdapat di sebelah kanan kiri vulva.
Di sebelah dalam vulva terdapat (4) kelentit (clito ris), semacam
penis pada pria yang tumbuh mengecil tapi sangat peka karena
penuh urat saraf. Di vulva ini bermuara dua saluran, yaitu (5)
saluran kemih dan (6) liang sanggama (vagina). Di dalam vagina Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
31
(tepatnya di mulut vagina) terdapat (7) selaput dara (hymen).
Sementara itu, alat reproduksi bagian dalam terdiri atas
(8) sepasang indung telur (ovarium), (9) sepasang saluran
reproduksi (tuba fallopi), dan (10) rahim (uterus). Di dalam
ovarium terdapat gelembung folikel penghasil sel telur (ovum).
Setiap bulan, salah satu (kadang lebih) ovum akan masak
dan diovulasikan ke luar menuju tuba fallopi. Buah dada juga
disebut alat reproduksi karena disiapkan untuk menyusui bayi
yang dilahirkan. Keseluruhan alat reproduksi, termasuk buah
dada, dan daerah-daerah sekitarnya sangat sensitif serta mudah
terangsang. Ada yang menyebut bagian-bagian ini sebagai da-
erah erotis.
BAGAIMANA PROSES KEHAMILAN PADA WANITA?
Remaja putri yang telah menstruasi berarti sudah mampu bere-
produksi. Pada saat sanggama, laki-laki memasukkan sperma ke
saluran reproduksi wanita melalui rahim terus ke tuba fallopi.
Jika dalam tuba fallopi ada ovum, sebuah spermatozoa akan
bergabung dengan ovum tersebut dan terjadilah pembuahan
membentuk zigot satu sel. Zigot akan berjalan ke arah rahim
sambil membelah terus-menerus. Setiba di rahim kurang
lebih satu minggu, ovum akan membenamkan diri ke bawah
permukaan rahim bagian atas. Selan jutnya, pembelahan diri
dan pertumbuhan ovum berkelanjutan dengan terbentuknya
embrio (bakal fetus/janin) yang akhirnya tumbuh menjadi
fetus (janin) lengkap. Janin ini dihubungkan dengan saluran
plasenta di rahim dinding atas. Janin itu akan terus tumbuh dan
berkembang. Menginjak usia kandungan sekitar 9 bulan 10 hari,
bayi siap lahir.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
32
TOPIK 2: PACARAN DAN SANGGAMA
APAKAH PACARAN ITU ?
Pacaran adalah persahabatan pria dengan wanita yang di-
da sari rasa cinta yang berkelanjutan sampai ingin menjalin
hu bungan suami istri.
BAGAIMANAKAH PACARAN YANG AMAN DAN SEHAT ?
Dari sisi agama, pacaran yang aman dan sehat adalah pacaran
yang tidak melanggar kaidah agama, yakni tak melakukan
kegiatan yang menimbulkan syahwat atau keinginan melakukan
sanggama.
Dari sudut kehidupan remaja, pacaran yang aman dan sehat
adalah pacaran yang tidak menimbulkan kerugian saat ini dan
masa depan remaja, termasuk hamil di luar nikah dan tertular
penyakit. Untuk itu, pacaran paling buruk pun masih bisa di to-
leransi asalkan tidak melakukan sanggama.
BAGAIMANA SIKAP REMAJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BILA -
MANA BERPACARAN ?
Untuk mencegah terjadinya “kecelakaan” disarankan agar para
remaja, khususnya remaja putri, menjaga jangan sampai terlena.
Bersikaplah keras pada pacar jika ia mulai merangsang daerah
erotis. Dianjurkan juga menghindari bepergian ke tempat yang
gelap dan terpisah.
Keperawanan, dalam arti selaput perawan (hymen) yang terletak
di mulut vagina yang masih utuh, dari segi kesehatan reproduksi
sebenarnya tidak terlalu penting. Namun, dalam masyarakat,
kata keperawanan merupakan tanda kesucian wanita (yang
kadang tidak adil dengan pria). Jadi, keperawanan wajib dijaga Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
33
untuk kesejahteraan kehidupan keluarga kelak.
Wajar jika remaja perempuan harus lebih berhati-hati dalam
berpacaran. Sementara itu, remaja laki-laki seharusnya menjaga
kesucian pacarnya. Pacaran menjadi salah besar apabila tujuan-
nya hanya sebagai pemuas nafsu syahwat atau sekadar ga-
gah-gagahan untuk menyombongkan diri. Terkadang, remaja
laki-laki melakukan sanggama sekadar untuk menunjukkan
ke laki-lakiannya.
APAKAH SANGGAMA ITU?
Sanggama adalah hubungan seksual atau kadang hanya
di sebut seks. Ada juga yang menyebut penetrasi atau
penembusan. Sanggama merupakan kegiatan terpuji yang
hanya boleh dilakukan sepasang suami istri yang sah yang
saling mencintai untuk melanjutkan keturunan. Tujuannya
jelas, yakni melestarikan manusia di bumi ini. Maka dari itu,
Allah memberikan kenikmatan bagi mereka yang melakukan
sanggama untuk tujuan tersebut.
Sanggama menjadi kehilangan arti mulia, kemudian berubah
menjadi dosa, jika dilakukan hanya untuk mencari kenikmatan
sesaat. Terlebih-lebih jika perbuatan itu tidak disertai rasa cinta
diantara keduanya.
Senggama dilakukan dengan memasukkan penis ke dalam
vagina wanita. Proses penetrasi (penembusan) ini menjadi
mudah dan dinikmati kedua pihak apabila sebelumnya para
pelaku saling merangsang daerah erotis (alat reproduksi
dan sekitarnya, buah dada wanita dan bagian badan lain).
Tindakan ini akan membuat penis menjadi sangat tegang dan
mengeluarkan cairan, sedangkan vagina menjadi membuka dan
basah. Seperti dijelaskan sebelumnya, sanggama menjadi jauh
lebih nikmat bila didasari atas rasa cinta di antara keduanya. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
34
Ketika pertama kali melakukan sanggama, wanita akan
mengalami rasa sakit. Ini karena selaput dara yang ada di mulut
vagina robek saat penis dimasukkan.
Perlu untuk diketahui, selain sanggama normal, yakni masuknya
penis ke dalam vagina, ada pula sanggama tidak normal. Ini
termasuk sanggama oral (penis dimasukkan ke dalam mulut)
dan sanggama anal (penis dimasukkan ke dalam dubur). Kedua
cara sanggama ini selain menyalahi ftrah manusia juga sangat
berbahaya karena lebih mudah menularkan berbagai penyakit,
khususnya penyakit menular seksual (PMS).
Dua orang lelaki yang memiliki kelainan seks sering melakukan
sanggama tidak normal tersebut. Tidak hanya kaum pria, wanita
juga bisa melakukan “pacaran tidak normal”. Mereka kadang
melakukannya dengan saling merangsang alat reproduksi
ma sing-masing untuk kepuasan bersama. Kegiatan-kegiatan
tersebut jelas bertentangan dengan ftrah manusia.
BAGAIMANAKAH KONDOM DAPAT MENCEGAH KEHAMILAN?
Penggunaan kondom harus dipandang secara arif. Kondom
hanyalah suatu alat untuk tujuan tertentu. Salah satu fungsinya
adalah mencegah bersatunya sperma dengan sel telur saat
persanggamaan untuk kepentingan pengaturan kehamilan
bagi kesejahteraan keluarga. Jika salah satu sedang menderita
sakit, misalnya penyakit hubungan seksual, hepatitis, atau AIDS,
penggunaan kondom diantara suami istri sangat dianjurkan
agar penyakit yang diderita salah satu dari mereka tidak menular
kepada yang lain. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
35
BAGAIMANA TINDAKAN REMAJA AGAR TIDAK TERJERUMUS DA-
LAM DOSA SANGGAMA ?
Tindakan remaja yang paling penting ialah sikap keras dan
pengendalian diri yang teguh untuk menjaga perilaku dari risiko-
risiko yang bisa merusak masa depan. Yang perlu dicamkan
benar-benar oleh para remaja adalah sanggama sebelum
nikah merupakan perbuatan zina dan berdosa besar. Untuk
tidak mendekati zina sanggama, apalagi sampai melakukan
senggama, jangan pacaran terlalu bebas yang bisa berakibat
hamil di luar nikah. Pengendalian diri ini harus dilakukan
berdua. Jika salah satu pihak (sering kali remaja laki-laki) agak
lupa diri, pihak yang lain (terutama remaja putri) harus mampu
mengingatkan. Kalau perlu secara keras dan tegas menolaknya. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
36
TOPIK 3: KEHAMILAN DINI DAN ABORSI
APAKAH KEHAMILAN DINI ITU ?
Kehamilan dini adalah kehamilan yang terjadi terlalu dini pada
remaja. Dalam keadaan ini, mereka belum siap secara fsik,
mental, dan sosial untuk mengandung serta melahir kan bayi.
Kehamilan dini secara sosial terjadi akibat perzinaan pada
remaja yang belum menikah.
BAGAIMANA AKIBAT KEHAMILAN DINI BAGI REMAJA ?
Kehamilan dini di kalangan remaja mengandung beberapa
risiko negatif. Secara fsik, si ibu masih dalam taraf per tumbuhan.
Perkembangan alat dan fungsi reproduksinya masih belum
sempurna. Organ-organnya masih sangat muda dan belum
siap benar untuk hamil, melahirkan, merawat, dan menyusui
bayi. Kehamilan pada usia ini dapat menyebabkan cacat atau
ketidaksempurnaan pada janin yang dikandungnya. Atau, bisa
jadi bayi kurang gizi dan mudah sakit. Kondisi kesehatan ibu
muda ini juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit yang
akan mengganggu tumbuh kembangnya sendiri.
Secara psikologis, kehamilan dini menimbulkan rasa malu bagi
mereka yang mengalaminya, termasuk keluarga. Meski bayi
yang dilahirkan suci, kedua orang tuanya menanggung dosa
yang sangat besar. Harus dipahami bahwa kehamilan dini
menghancurkan seluruh cita-cita para remaja. Apa pun cita-cita
mereka, semampu apa pun remaja dapat merealisasikannya,
semua itu pasti akan luluh lantak karena kehamilan yang tak
dikendaki tersebut. Pendidikan terhenti, baik sementara maupun
selamanya. Kehebatan semasa belum hamil akan hilang begitu
saja. Yang tersisa hanyalah penyesalan dan kekecewaan.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
37
BAGAIMANAKAH KEHAMILAN DINI DAPAT MENDORONG
TERJADINYA ABORSI ?
Para remaja akan melakukan aborsi jika mereka takut akan ter-
kena tekanan mental baik dari keluarga maupun lingkungan.
Banyak juga yang melakukannya karena menganggap kehamil-
an tersebut bisa menghambat cita-cita mereka. Pada umumnya,
aborsi dilakukan secara gelap (ilegal) dengan ban tuan dukun,
bidan, ataupun dokter. Ini karena aborsi dilarang oleh un dang-
undang.
Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
38
TOPIK 4: INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)
APAKAH JENIS-JENIS INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) YANG
UMUM TERJADI DI INDONESIA?
1. GO (GONOROE) ATAU KENCING NANAH
Penyakit ini disebabkan oleh kuman gonokokus. Masa tunasnya
sekitar 1-5 hari.
Tanda/Gejala:
- Mulai rasa gatal pada penis
- Keluar nanah dan akhirnya penis menjadi luka
- Pada wanita sering tanpa gejala. Jika sudah gawat, akan terjadi
radang kelenjar di labia mayor.
- Apablia tertular pada bayi, penyakit ini bisa menyebabkan ke-
buta an.
Pengobatan:
Dengan menggunakan penisilin dan antibiotik lainnya, penyakit
ini bisa sembuh total.
2. SIFILIS (RAJA SINGA)
Penyebabnya adalah Treponema pallidum. Penyakit ini masa
tunasnya sekitar 2-4 minggu.
Tanda/Gejala:
- Tahap 1: luka di kemaluan tapi hilang dalam beberapa hari
- Tahap 2: demam dan sakit kelenjar
- Tahap 3: (beberapa tahun) benjolan di kulit, pelunakan tulang,
serta kerusakan saraf dan otot (jalannya seperti ayam jantan)
Pengobatan:
Jika pengobatan dilakukan sedini mungkin menggunakan pe-
nisilin dan antibiotik lainnya, penderita dapat sembuh total.
Namun apabila terlambat, penyakit ini tidak bisa diobati.
3. AIDS
(Penyakit ini akan dibahas tersendiri di Modul V).Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
39
4. INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) LAIN
Penyakit IMS lain umumnya tidak berbahaya.
5. ULKUS MOLLE
Penyakit ini disebabkan kuman hemoflus. Gejalanya biasanya
terjadi banyak benjolan merah dan sakit di sekitar kemaluan.
6. LIMFOGRANULOMA VENEREUM
Penyebabnya adalah virus. Gejalanya berupa benjolan kecil
di sekitar kemaluan, mudah pecah, dan mudah menyebar ke
mana-mana.
7. HERPES GENITALIS
Penyakit ini disebabkan virus Herpes, berupa gelembung berair
di sekitar kemaluan. Virus ini mudah ditulari penyakit lain yang
bisa membahayakan.
8. KONDILOMA AKUMINATA
Penyebabnya adalah virus. Penyakit ini menimbulkan banyak
kutil di sekitar kemaluan.
9. KANDIDIASIS GENETALIS
Penyebabnya adalah jamur Candida albicans pada alat kelamin.
10. TRIKOMONIASIS
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Pa-
rasit ini menyerang saluran kemih.
BAGAIMANA REMAJA DAPAT MENCEGAH DIRI DARI INFEKSI ME-
NULAR SEKSUAL (IMS) ?
Bagi sebagian besar remaja yang belum menikah, hanya ada
satu cara: MENGHINDARI SANGGAMA. Dimulai dengan men-
jauhkan diri dari suasana dan tindakan yang menjurus ke arah Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
40
terjadinya hubungan seksual yang tidak sah. Meski tidak terjadi
sanggama secara penuh, asal cairan kelamin yang tertular PHS
dari salah satu pihak berpindah ke pihak lain, penularan PHS
bisa terjadi. Maka dari itu, janganlah sekali-kali melakukan zina.
Jika sudah menikah, berlakulah SETIA. Lakukanlah seks hanya
dengan pasangan yang sah.
Bagi yang sudah menikah tapi nekat melakukan sanggama di
luar nikah, sebaiknya menggunakan KONDOM. Para remaja
“rusak” yang telanjur mencoba dan masih terus melakukan
hubungan seksual sebelum menikah sebaiknya juga memakai
alat pengaman ini untuk membantu mencegah penularan PHS
pada diri orang lain.
Perlu diingat bahwa penggunaan kondom sangat bermanfaat
bagi pasangan suami istri yang salah satunya mengidap PHS.
Ini semata-mata demi mencegah penularan ke pihak lain. Jika
dilakukan dengan persetujuan dan saling pengertian masing-
masing, kondom sangat membantu suami istri dalam melakukan
hubungan seksual, meski salah satu pasangan memiliki penyakit
(termasuk AIDS dan hepatitis)Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
41
TOPIK 5: KELUARGA BERENCANA (KB)
APA MAKNA KELUARGA BERENCANA (KB) ?
KB adalah ikhtiar manusia untuk mengatur keluarga agar
bahagia dan sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat kelak
sesuai dengan tugas dan kewajiban manusia menurut agama
masing-masing. Semua usaha menuju ter capainya keluarga
bahagia sejahtera sesungguhnya masuk dalam program KB. KB
bermakna, semakin dini KB, itu akan makin baik. Dengan kata
lain, semakin awal KB dilaksanakan, manfaat yang dirasakan
semakin nyata.
APAKAH KAIDAH PELAKSANAAN KB ?
Pengaturan KB dititikberatkan dengan cara menentukan kapan
suatu keluarga siap mempunyai anak pertama. Artinya kapan
seorang ibu siap untuk hamil. Seorang wanita akan siap hamil
hanya jika ia sudah dewasa.
Dalam arti biologis: alat-alat tubuhnya sudah cukup matang
untuk hamil, melahirkan, dan menyusui si buah hati.
Dalam arti ekonomi: keluarga cukup punya persiapan dari segi
fnansial untuk merawat ibu hamil dan bayinya kelak.
Dalam arti psikologis: kejiwaan wanita siap menjadi ibu dan
kejiwaan laki-laki untuk menjadi ayah.
Yang terpenting, dalam arti sosial-moral: sesudah pernikahan.
Kesiapan tersebut ini terjadi pada umur 20 tahun ke atas.
Pada masa itulah pasangan bisa dikatakan “matang” untuk
melangsungkan pernikahan.
Selanjutnya adalah jarak kelahiran antara anak pertama dan
kedua. Ini tentu saja harus memperhatikan kesanggupan ibu
untuk hamil dan melahirkan lagi sesudah pulih dari kehamilan Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
42
yang pertama. Juga, kesanggupan keluarga memelihara dua
anak sekaligus. Disarankan jarak anak pertama dengan kedua
sekitar tiga tahun atau lebih.
Selanjutnya kapan seorang wanita seyogianya berhenti hamil
lagi karena alat-alat tubuhnya terlalu tua untuk melakukan
tugas reproduksi. Disarankan kehamilan terakhir terjadi sebelum
seorang wanita berusia 35 tahun.
APA SAJA MACAM TEKNIK KB ITU ?
Teknik KB dikelompokkan sebagai berikut :
Pencegahan bersatunya sperma dengan telur
- Berpuasa (abstinence)
- Penggunaan kondom (Tunjukkan!)
- Pengeluaran sperma di luar vagina
Pencegahan pembuahan saat sperma dan telur bersatu
- Penggunaan alat KB dalam rahim (AKDR atau IUD: Tunjukkan!
Pencegahan pematangan telur pada wanita
- KB hormonal: pil KB (Tunjukkan!)
- Suntik KB
- Susuk KB.
Penutupan saluran pengeluaran sperma/telur (sterilisasi)
- Pada pria: dengan vasektomi; dilakukan dengan cara menutup
saluran reproduksi (vas deferens)
- Pada wanita: dengan tubektomi; dengan menutup saluran
reproduks (tuba falopii). (Tunjukkan dengan gambar dalam topik
I modul ini!)
Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
43
Pemilihan teknik KB yang cocok untuk tiap keluarga ditentukan
oleh kondisi keluarga masing-masing. Disarankan ber konsultasi
dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya.
APA REMAJA (PRA NIKAH) BOLEH BER-KB ?
Semua orang, termasuk remaja (pra-nikah), harus memahami KB
secara mendalam dan menyeluruh supaya mereka setiap saat
siap menghadapi berbagai kemungkinan yang ada.
Dengan pentingnya KB sebagai pengatur keluarga, semua
orang–baik yang masih anak-anak maupun dewasa–sebaiknya
mengetahui program tersebut supaya mereka melakukan KB
ketika sudah menikah. Para remaja juga bisa melakukan KB.
Namun, yang dipilih adalah teknik tanpa penetrasi seks yang
disebut abstinence atau puasa.
Bagi yang terlanjur melakukan hubungan sekssual, mereka
bisa saja menggunakan kondom untuk mencegah kehamilan
yang tidak diinginkan. Namun harap diingat, dari segi norma
agama hubungan seks di luar nikah tetap saja merupakan
dosa besar. Mendekati zina saja sudah berdosa, apalagi
sampai melakukannya. Fatalnya lagi, jika sanggama ilegal itu
membuahkan kehamilan, dan tidak disetujui oleh pihak orang
tua karena dipandang sebagai aib, niscaya para pelakunya
akan mengambil jalan pintas dengan melakukan aborsi. Jika
sudah begitu, berarti mereka telah melakukan dua dosa besar
sekaligus: berzina dan membunuh bayi. Dan, dari segi hukum
remaja yang bersangkutan dapat dikenai sangsi hukum, begitu
pun dengan si pengaborsinya. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
44
Selain itu, hubungan seksual secara dini pun berakibat tidak
baik bagi kandungan si remaja perempuannya. Apalagi jika
tidak menggunakan kondom dan sering dilakukan, tentu baik
si perempuan baik di lelakinya berisiko terhadap penularan HIV
dan penyakit seksual lainnya. ODHA
ODHAHIV dan AIDS
HIV/AIDS memerlukan perhatian serius dari berbagai kalangan agar tidak
merajalela. Dalam pembahasan modul ini dikaji mengenai pengetahuan dasar
tentang AIDS, penularan AIDS, cara mengetahui seseorang mengidap HIV,
perlindungan terhadap AIDS, dan santunan terhadap penderita AIDS.
MODUL VPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
47
APAKAH AIDS ITU?
Acquired Immune Defciency Syndrome (AIDS) adalah kum pulan
gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi
rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. Penyakit ini
disebabkan oleh virus (jasad sub-renik) yang disebut Human
Immunodefciency Virus (HIV).
Gambar Virus HIV
BAGAIMANAKAH HIV MELEMAHKAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH?
Sasaran penyerangan HIV adalah sistem kekebalan tubuh,
terutama sel-sel limfosit T4. atau disebut juga CD4-T. Selama
terinfeksi, limfosit menjadi media pengembangbiakan virus. Jika
sel-sel limfosit T4 mati, virus akan dengan bebas menyerang sel-
sel limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya tahan Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
48
tubuh akan semakin menurun. Akhirnya, sistem kekebalan
tak mampu melindungi tubuh. Ini akan membuat kuman
penyakit infeksi lain (kadang disebut infeksi oportunistis/infeksi
mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh penderita.
Bahkan, kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba bisa menjadi
ganas. Kuman itu bisa berupa virus lain, bakteri, mikroba, jamur,
ataupun mikroorganisme patogen lainnya. Jika sudah begitu,
penderita bisa saja meninggal karena TBC, diare, kanker kulit,
infeksi jamur, dll.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
49
TOPIK 2 :
CARA MENGETAHUI SESEORANG MENGIDAP HIV
BAGAIMANA MENGETAHUI SESEORANG MENGIDAP HIV?
Sejak tertular sampai dengan mendapat infeksi oportunistis,
tidak mudah menyatakan seseorang mengidap HIV hanya
dengan melihat secara fsik. Penyakit ini secara dini hanya bisa
diketahui jika dilakukan dengan pengujian di laboratorium.
Pengujian dilakukan dengan mengukur adanya zat anti
(antibodi) dalam darah penderita. Dalam hal ini, seseorang yang
tertular HIV melampaui tahapan (atau stadium) sebagai berikut.
Stadium Inkubasi
Virus menginfeksi tubuh dan bersembunyi dalam sel darah
putih. Umumnya, belum ada gejala apa-apa. Sebagian orang
mungkin merasa lelah, kehilangan selera makan, sedikit
pembengkakan pada kelenjar getah bening (di ketiak, leher, dan
paha). Pada masa ini, HIV dalam darah belum dapat ditentukan.
Namun, penderita sudah bisa menularkan HIV ke orang lain.
Stadium Awal (Window Period)
Sesudah 3-6 bulan, baru pemeriksaan darah tersebut akan
menunjukkan tanda HIV positif atau disebut seropositif.
Artinya, dalam tubuh orang tersebut telah terbentuk zat anti
(antibodi) terhadap virus HIV. Seseorang yang seropositif HIV
kemungkinan akan tetap sehat atau hanya menderita tanda
atau gejala sakit biasa. Penderita kadang hanya mengalami
pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan,
berkeringat, diare, dan beberapa infeksi ringan.
Stadium Tenang
Masa ini umumnya berjalan sekitar 2-10 tahun (rata-rata 5 ta-
hun). Pa da masa ini, penderita secara fsik mungkin kelihatan
normal atau hanya sakit ringan yang umum. Namun, secara Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
50
perlahan, HIV akan meng hancurkan sistem kekebalannya.
Stadium AIDS (Full Blown)
Pada masa ini, virus akan menghancurkan sebagian besar
atau seluruh sistem kekebalan tubuh sehingga mulai tampak
adanya infeksi oportunistis. Contohnya adalah radang paru-
paru, kanker kulit, TBC, penyakit saraf, penyakit saluran pen-
cer naan, dan berbagai kanker lainnya. Penyakit-penyakit ini
su lit disembuhkan. Umum nya, jika keadaan penderita semakin
memburuk, penyakit ter sebut bisa menyebabkan kematian.
(Lihat gambar di bawah ini).
Dari gambaran tersebut menjadi amat jelas bahwa hanya de-
ngan pemeriksaan darah saja seseorang bisa diketahui apakah
tertular HIV atau tidak. Sebenarnya, pemeriksaan darah bukan
untuk menentukan seseorang terkena HIV atau tidak. Penelitian
ini untuk menemukan serum anti terhadap HIV yang masuk ke
dalam darah. Itu sebabnya dalam stadium inkubasi, pada saat
serum anti belum terbentuk, pemeriksaan darah tidak diketahui
adanya penularan. Namun ternyata HIV sudah ada dalam darah
dan bisa menyebar ke orang lain.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
51
TOPIK 3 :
PENULARAN HIV dan AIDS
BAGAIMANA HIV DAPAT DITULARKAN?
Jika seseorang telah seropositif terhadap HIV, dalam tubuhnya
telah mengandung virus tersebut. HIV yang paling besar
terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani, dan produk da-
r ah lainnya. Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain dari
pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang lain
yang sehat, ada kemungkinan orang itu akan tertular AIDS.
Cara penularan yang paling umum melalui sanggama, transfusi
darah, jarum suntik, dan kehamilan. Penularan melalui ludah,
kotoran, keringat, dll. secara teoretis mungkin saja bisa terjadi.
Namun, kemungkinannya sangat kecil.
Penularan lewat sanggama •
Pemindahan yang paling umum dan paling sering terjadi
adalah melalui hubungan seksual. Di sini HIV dipindahkan
melalui cairan sperma atau cairan vagina. Adanya luka pada
pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan.
Itulah sebabnya pelaku sanggama yang tidak wajar (lewat
dubur terutama), yang cenderung lebih mudah menimbulkan
luka, memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular HIV.
Penularan lewat transfusi darah •
Jika darah yang ditranfusikan telah terinfeksi oleh HIV, virus itu
akan menyebar ke orang lain melalui darah. Ini akan membuat
orang tersebut terinfeksi HIV. Risiko penularan melalui transfusi
darah ini terjadi hampir 100%.
Penularan lewat jarum suntik •
Model penularan lain secara teoretis dapat terjadi melalui
akupunktur (penggunaan tusuk jarum), tato, dan tindik. Pe nu-
laran ini juga terjadi pada penggunaan alat suntik atau in jeksi Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
52
yang tidak steril yang sering dipakai para pengguna narkoba
dan juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.
Penularan lewat kehamilan •
Jika ibu hamil terinfeksi HIV, virus tersebut bisa menular ke
janin yang dikandungnya melalui plasenta. Risiko penularan
ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar 20%-40%.
Risiko ini mungkin lebih besar kalau sang ibu sudah mencapai
stadium kesakitan AIDS (full blown).
BAGAIMANA HIV TIDAK DITULARKAN?
Dari penjelasan sebelumnya, kita telah mengetahui apa saja
yang membuat HIV bisa tertular. Berikut ini adalah beberapa
kegiatan bersama penderita tapi tidak berpotensi tertular virus
tersebut.
Berjabat tangan dengan para penderita AIDS •
Memberikan P3K dengan prosedur yang benar •
Bermain bersama dengan pengidap HIV •
Berciuman tanpa kontak cairan mulut atau darah dari luka •
Tidur bersama penderita AIDS •
Digigit nyamuk atau serangga •
Bertukar pakaian atau barang lain milik pengidap HIV •
Berak atau kencing di WC umum •
Berenang bersama dengan para penderita AIDS •
Anak yang digendong oleh pengidap AIDS •
Naik bus yang penuh sesak dengan para penderita AIDS •
Percikan ludah, batuk, atau bersin dari penderita AIDS •
Merawat pengidap AIDS sesuai dengan prosedur •
Makan dan minum bersama dengan pengidap AIDS • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
53
TOPIK 4: PERLINDUNGAN TERHADAP AIDS
BAGAIMANA MELINDUNGI DIRI DARI PENULARAN AIDS?
Kita semua, khususnya remaja, harus “melindungi diri“ dari
AIDS. Ini penting karena, kalau seorang remaja tertular HIV,
ke seluruhan cita-cita dan masa depannya bisa hancur. Secara
mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan ABC.
[A]: • Abstinence alias puasa bagi remaja yang belum menikah.
Jangan dekat-dekat dengan sanggama. Jauhkan diri dari zina.
Onani atau masturbasi merangsang diri sendiri sehingga puas
(orgasme) sebenarnya kurang baik. Namun, risikonya paling
kecil. Jadi, dalam keadaan yang benar-benar tidak kuasa
menahan diri dan tak mampu berpuasa, onani dapat dijadikan
jalan keluar. Asal jangan menjadi kebiasaan.
[B]: • Be faithful alias setia pasangan hidup bagi mereka yang
sudah menikah. Hanya bersanggama dengan pasangan
setianya. Sebagian besar satu suami dengan satu istri. Dalam
keadaan khusus, seorang suami bisa beristrikan dua hingga
empat. Yang penting, kesetiaan dari semua pihak, baik istri
maupun suami. Di sini pun, jika suami istri berpisah dalam
waktu lama, onani merupakan jalan keluar sementara yang
paling tidak berisiko.
[C] • Condom alias kondom bagi mereka yang berada dalam
keadaan-keadaan khusus seperti para suami atau remaja
yang tidak kuat puasa atau setia (ataupun onani) dan
masih terdorong melakukan zina. Pemakaian kondom akan
melindungi mereka dari penularan PHS dan AIDS. Ini juga bisa
melindungi istri atau pacar mereka dari penularan penyakit.
Bagi para tuna susila, patut ditumbuhkan anjuran pemakaian
kondom pada pasangan kencan mereka.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
54
Dalam keadaan darurat, misalnya pasangan suami istri yang
salah satunya menderita PHS ataupun AIDS, pemakaian
kondom amat dianjurkan untuk mencegah penularan penyakit
kepada pasangan. Yang penting dalam pemakaian kondom
adalah (sambil dipraktikkan) melindungi keseluruhan penis
dan dipakai sepanjang proses sanggama untuk menghindari
sentuhan antara penis dan vagina.
Tambahan perlindungan yang sangat penting
Hindari transfusi darah. Jika terpaksa melakukan tranfusi,
yakinkan bahwa darah yang dipakai telah diperiksa oleh Unit
Kesehatan Transfusi Darah (UKTD) PMI sebagai darah bebas HIV
(juga bebas hepatitis, malaria, dan siflis).
Hindari suntik-menyuntik. Sebagian besar obat sama atau •
lebih efektif diminum daripada disuntikkan. Jika terpaksa
disuntik, yakinkah jarum dan tabung suntiknya baru dan
belum dipakai orang lain.
Berhati-hatilah dalam menolong orang luka dan berdarah. •
Gunakan prosedur P3K yang baku dan aman.
Bila ada suatu tanda atau gejala yang meragukan, se cepatnya •
periksa ke dokter.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
55
TOPIK 5: SANTUNAN TERHADAP PENDERITA AIDS
BAGAIMANA SEBAIKNYA SIKAP KITA TERHADAP PENGIDAP HIV
dan AIDS?
Semua harus bersikap biasa (tanpa membedakan) seperti sikap
kita terhadap orang sehat atau penderita penyakit lain. Semua
hal dapat dilakukan bersama penderita, kecuali kegiatan yang
menyebabkan adanya pemindahan/kontak darah (cairan tubuh
lain) dari pengidap HIV dan AIDS kepada orang lain. Misalnya
adalah sanggama tanpa kondom, transfusi darah, dan tato/
suntik de ngan alat yang sama.
Sikap membedakan, apalagi memusuhi, akan menyebabkan
pen derita tertekan. Akibatnya, mereka bisa saja terdorong untuk
menularkan penyakit secara tak bertanggung jawab. Maka dari
itu, penderita HIV dan AIDS membutuhkan dukungan agar
mereka memiliki kepercayaan diri dan mampu berbuat banyak
bagi masyarakat.
Cara membantu penderita AIDS
Bangkitkan kepercayaan mereka dan berilah dukungan serta
kasih sayang. Katakan bahwa mereka masih bisa berbuat apa
saja seperti sebelumnya. Satu-satunya perbedaan adalah me-
reka harus memakai kondom kalau melakukan sanggama. Beri-
lah pemahaman terhadap masalah yang mereka hadapi dan
cara mengatasinya.
Jangan merasa tertekan secara berlebihan karena semua orang
pasti diberi cobaan. Harus pasrah kepada Allah dan tabah
menghadapinya. Tak perlu menyesali diri berlebihan. Lebih baik
sering mendekatkan diri kepada Tuhan dengan memperbanyak
doa dan ibadah agama.
Tidak perlu merasa kehilangan hak mendapat pelayanan dan Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
56
perawatan dari orang lain. Jalinlah komunikasi untuk berbagi
rasa secara terbuka dan jujur.
Cara membantu keluarganya
Terimalah anggota yang menderita AIDS secara wajar. Jangan
dibedakan, jangan ditakuti, dan jangan disingkiri. Namun juga
jangan dilebih-lebihkan. Dalam semua hal, berbuatlah seperti
biasa. Satu-satunya perkecualian adalah dalam hal bersanggama
dengan pasangan. Hubungan seksual harus dilakukan dengan
memakai kondom. Yang juga penting adalah besarkan jiwanya.
Ajak penderita meningkatkan ibadah dan melakukan kegiatan
yang bermanfaat bagi keluarga dan ma syarakat.
BAGAIMANAKAH MERAWAT PENDERITA HIV dan AIDS?
Untuk bisa merawat pada para penderita HIV dan AIDS, perta-
ma-tama kita coba untuk membayangkan diri kita sendiri
sebagai pengidap penyakit tersebut. Dengan mengetahui
mana aktivitas yang berisiko menularkan HIV dan AIDS dan
mana yang tidak, kita akan siap memperlakukan para penderita
secara wajar.
Yang perlu diingat, kita harus tetap memperhatikan prosedur
P3K ketika melakukan perawatan kepada penderita. Penderita
AIDS dalam stadium berat perlu dirawat oleh tenaga kesehatan
yang berpengalaman. Untuk perawatan di rumah bagi penderita
yang tidak berat harus dilakukan dengan hati-hati agar tak ter-
tular.
Penggunaan prosedur P3K yang aman adalah sebagai berikut.
Gunakan sarung tangan dan celemek untuk pe rawatan •
Cucilah tangan setiap habis tugas •
Pakaian kotor dan berdarah harus dicuci dengan air panas •
Sikat gigi dan alat cukur jangan digunakan bergantian •
Hindari kontak langsung jka Anda punya luka • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
57
Bagaimana cara mengobati penderita AIDS? Apa itu obat
antiretroviral?
Anggapan AIDS tidak ada obatnya adalah salah. Sebagian besar
infeksi oportunistis dapat diobati, bahkan dicegah dengan obat
yang tidak terlalu mahal dan tersedia secara luas. Saat ini sudah
ada obat yang cukup canggih, yang dapat memperlambat ke-
giatan HIV menginfeksi sel yang masih sehat. Obat ini disebut
sebagai obat antiretroviral. Dalam mengonsumsi obat HIV
tidak boleh dengan satu jenis obat saja. Sedikitnya kita harus
memakai kombinasi dua jenis obat. Agar terapi ini dapat efektif
untuk jangka waktu lama, sebaiknya kita memakai kombinasi
tiga obat. Terapi ini disebut sebagai terapi antiretroviral atau
ART.
Berapa harga ARV?
ARV dulu memang sangat mahal. Namun, belakangan ini,
harganya terus menurun. Pada Oktober 2003, harga kombinasi
tiga obat generik sebesar Rp 300.000 per bulan dan ada
kemungkinan akan turun lagi. Meski begitu, harga ini masih di
luar kemampuan sebagian besar penderita AIDS.
Kapan seorang pengidap HIV perlu diobati dengan ARV?
Jika masa AIDS telah tiba, hal ini dapat dilihat dari jumlah CD4
yang mencapai angka di bawah 200.
CD4
Kerusakan yang disebabkan infeksi HIV adalah sel darah putih
yang disebut sel CD4 (adalah bagian dari sel limfosit). Sel ini
sangat penting bagi sistem kekebalan tubuh. Jika jumlahnya
kurang, sistem tersebut menjadi terlalu lemah untuk melawan
infeksi.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
58
Bagaimana menghitung jumlah CD4 ?
Untuk mengetahui jumlah CD4 hanya bisi dilakukan melalui tes
darah khusus. Jumlah CD4 normal pada saat sehat adalah 500-
1.000. Setelah terinfeksi HIV, jumlah ini biasanya turun terus. Jadi,
jumlah ini mencerminkan kesehatan sistem kekebalan tubuh.
Kapan masa AIDS itu ?
Masa AIDS tiba ketika jumlah CD4 lebih kecil dari 200. Pada
tahap ini, status sistem kekebalan tubuh dapat dikatakan rusak
dan membuat infeksi oportunistis (IO) akan menyerang tubuh.
Untuk mempertahankan jumlah CD4 dalam batas normal, pe-
ngidap HIV dapat mengonsumsi ARV.
Di mana kita dapat melakuakn tes CD4 ?
Di Indonesia, sarana tes CD4 belum tersedia secara luas dan
biayanya sangat mahal. CD4 ini termasuk golongan sel darah
putih atau yang dikenal dengan istilah limfosit. Dengan
mengetahui jumlah limfosit dalam darah, kita bisa melihat
status kesehatan seseorang. Jumlah limfosit ini dapat diketahui
dengan melakukan tes yang disebut total lymphocyte count
(TLC). Tes ini relatif murah dan dapat dilakukan di hampir setiap
laboratorium. Jumlah TLC untuk orang sehat adalah 2.000. (TLC
1.000-1.250 biasanya sebanding dengan CD4 kurang lebih 200).
Berapa kali orang HIV positif melakukan tes CD4/TLC ?
Orang HIV positif diajurkan untuk melakukan tes CD4/TLC setiap
enam bulan sekali.
Catatan :
Tidak selalu jumlah CD4/TLC rendah menunjukkan kualitas
ke sehatan seseorang turun. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
kondisi kejiwaan seseorang dan mutu hidup yang baik.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
59
Bisakah kita mengetahui jumlah virus HIV ?
Bisa. Dengan melakukan tes viral load, kita dapat mengetahui
jumlah virus HIV dalam tubuh seseorang. Tes ini merupakan
kebalikan dari tes CD4/TLC. Jika jumlah viral load makin sedikit,
status kesehatan seseorang akan semakin baik. Tes ini juga tidak
tersedia secara luas dan biayanya mahal. Namun, tes ini tidak
begitu penting dan hanya bermanfaat jika kita memakai obat
antiretroviral.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
60Batuk
Demam
Flu
LemasMASALAH KESEHATAN LAIN
Selain AIDS, ada beberapa ancaman kesehatan yang menyerang remaja. Dalam
modul ini, kita akan mempelajari berbagai masalah kesehatan lain bagi remaja.
Sesuai dengan hasil kajian mutakhir, pembahasan dibatasi pada TBC dan
hepatitis-B. Bukan tidak mungkin kita menambah beberapa kajian berdasarkan
masalah kesehatan setempat.
MODUL VIPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
63
TOPIK 1: HEPATITIS-B
KUNCI MATERI
APAKAH HEPATITIS-B ITU?
Hepatitis-B merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh
sejenis virus yang memiliki karakter mirip dengan HIV penyebab
AIDS. Penyakit ini juga sebagai peradangan hati yang berbahaya
dan dapat berkembang menjadi penyakit kronis serta menjadi
salah satu penyebab timbulnya kanker hati dan sirosis (matinya
sel-sel hati).
Awalnya, penyakit ini menunjukkan gejala ringan serupa fu:
tubuh lemas, cepat lelah, demam, sampai pada gejala berat
seperti muntah-muntah, demam sangat tinggi, dan kemudian
warna kulit menjadi kekuning-kuningan.
Pada keadaan berat terdapat gejala-gejala menurunnya fungsi
hati, yang bisa berakhir dengan kanker. Atau jika “sembuh”, sel-
sel hati mati dan menjadi sirosis. Apabila meluas, penyakit ini
bisa menyebabkan gangguan penurunan fungsi hati seperti
edema dan perdarahan lambung.
Selain hepatitis-B, berkembang pula jenis baru hepatitis-C
dan hepatitis-D yang memiliki tingkat kegawatan lebih tinggi
daripada hepatitis-B.
BAGAIMANAKAH PROSES PENULARAN HEPATITIS-B?
Penularan virus hepatitis-B terjadi sama persis dengan
penularan HIV, yakni berupa penularan langsung melalui darah
atau produk-produk darah yang meliputi:
Sanggama z
Transfusi darah dan penggunaan alat kedokteran yang ku- z
rang bersihPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
64
Dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya z
Yang patut diwaspadai adalah kegemaran penggunaan ja-
rum suntik di kalangan masyarakat Indonesia.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH DAN MENGOBATI HEPATITIS-B?
Hepatitis-B dapat dicegah dengan vaksinasi. Dengan cara ini,
tubuh akan menghasilkan zat anti terhadap hepatitis-B yang
disebut Anti-HBs. Tidak semua orang perlu divaksinasi. Sese-
o rang yang sudah telanjur terkena virus hepatitis-B atau yang
secara alamiah telah memiliki Anti-HBs tidak perlu mendapat
vaksinasi.
Selain itu, pencegahan yang sama juga harus dilakukan se-
bagaimana halnya dengan AIDS. Pola ABC (Abstinence bagi
yang belum menikah, Be faithful, dan Condom dalam keadaan
darurat) juga bisa diterapkan dalam mencegah penyebaran
penyakit hepatitis-B.
Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk me-
lumpuhkan virus hepatitis-B pada stadium awal. Obat ini hanya
bisa didapat dengan resep dokter.
Jika sudah stadium lanjut, yang lebih penting adalah memelihara
sel-sel hati yang masih baik agar dapat berfungsi normal.
Makanan sehat juga membantu usaha tersebut.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
65
TOPIK 2 : TUBERKULOSIS (TBC)
KUNCI MATERI
APAKAH TBC ITU?
TBC merupakan penyakit menahun dan menular yang di se-
babkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan
lewat dahak yang menyebar ke udara. TBC dapat menyerang
setiap orang. Namun, penyakit ini paling sering menghinggapi
orang yang berusia 15-35 tahun–khu susnya yang bertubuh
lemah, kurang gizi, atau tinggal dengan penderita TBC.
TBC paling banyak menyerang paru-paru (saluran pernapasan).
Namun, TBC juga bisa menjangkiti alat tubuh yang lain. Pada
anak, TBC dapat menyebabkan peradangan selaput otak dan
gangguan kulit.
TBC menjadi kian penting karena semula semua orang mengira
penyakit ini sudah mulai menghilang dari Indonesia. Ternyata
akhir-akhir ini penderita TBC menjadi semakin banyak. Para
penderita AIDS di beberapa negara Asia banyak yang meninggal
karena TBC. Ini akibat menurunnya daya tahan tubuh orang
yang diserang AIDS tersebut.
BAGAIMANAKAH TANDA DAN GELAJA SESEORANG PENGIDAP TBC?
Seseorang pengidap TBC menunjukkan tanda dan gejala se-
bagai berikut.
Batuk lebih dari empat minggu, meski sudah minum obat •
biasa
Batuk menahun dan berlendir (pada stadium lanjut ber- •
darah)
Panas ringan pada sore hari dan malamnya berkeringat • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
66
Terasa nyeri pada dada dan punggung atas •
Menjadi kurus •
Kulit pucat •
Suara menjadi parau/serak •
Dalam stadium lanjut, berbagai infeksi dapat disebabkan •
oleh kuman TBC–termasuk infeksi kulit, selaput paru, otak,
jantung, dan berbagai organ tubuh penting lain.
BAGAIMANAKAH CARA MENCEGAH DAN MENGOBATI TBC?
Cara pencegahan
Vaksinasi Bacilus Calmette Guirin (BCG) bagi bayi sedini •
mungkin
Makan makanan yang banyak mengandung protein dan •
vitamin
Makan dan istirahat yang teratur •
Menjaga kebersihan lingkungan •
Memeriksakan kesehatan secara teratur •
Menghindari berdekatan napas dengan penderita TBC •
Cara pengobatan
Sebenarnya, berbagai obat sudah ditemukan sebagai pembasmi
TBC yang manjur–termasuk INH, streptomisin, etambutol, PAS,
dan ripamfsin. Masalahnya, obat-obat tersebut harus diminum
dalam jangka panjang secara terus-menerus tanpa berhenti. Ini
yang biasanya tak dilakukan penderita dengan baik. Dengan
demikian, penyakit yang diderita tidak bisa sembuh secara total.
Makanan yang baik dan sehat serta istirahat yang cukup juga
membantu penyembuhan penyakit ini.NAPZA
Selain AIDS, ada beberapa ancaman kesehatan yang menyerang remaja. Dalam
modul ini, kita akan mempelajari berbagai masalah kesehatan lain bagi remaja.
Sesuai dengan hasil kajian mutakhir, pembahasan dibatasi pada rokok, alkohol,
dan penyalahgunaan obat. Bukan tidak mungkin kita menambah beberapa
kajian berdasarkan masalah kesehatan setempat.
MODUL VIIPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
69
TOPIK 1: ROKOK
APA MANFAAT DAN KEBURUKAN MEROKOK?
Sebagaimana halnya berbagai aktivitas, merokok memiliki man-
faat sekaligus keburukan. Namun, keburukannya lebih banyak
daripada manfaatnya.
Manfaatnya
Mengurangi stres, tekanan, atau perasaan yang kurang •
enak, sehingga secara tidak langsung menyebabkan remaja
menjadi lebih berani
Menimbulkan perasaan nikmat •
Mempererat pergaulan antar-teman, terutama jika semua •
sahabat merokok
Meningkatkan keberanian dan perasaan “jantan”, “jagoan”, •
atau “macho”
Mengurangi nafsu makan sehingga bisa mencegah ke ge- •
mukan
Keburukannya
Rokok mengandung sekitar 700 jenis racun yang berbahaya
bagi kesehatan. Antara lain, yang telah dikenal luas, adalah
karbon monoksida (CO) yang bisa mematikan dan nikotin yang
mendorong pengapuran jantung serta pembuluh da rah. Selain
itu, ada tar yang dapat menyumbat serta mengurangi fungsi
saluran pernapsan dan menyebabkan kanker serta berbagai
bahan kimia yang dapat menimbulkan keracunan pada hati
dan otak.
Rokok bisa mengurangi konsentrasi, misalnya sewaktu me- •
nge mudi, berpikir, dll.
Rokok menurunkan kebugaran tubuh •
Rokok bukan hanya meracuni perokok sendiri, tapi juga •
orang di sekitarnya (sebagai perokok pasif ) dengan bahaya
yang samaPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
70
Rokok menimbulkan ketergantungan dan perasaan “ke- •
hi langan sesuatu” jika tidak ada, yang berakibat pada
penurunan prestasi belajar dan bekerja
Rokok memboroskan •
Sekarang rokok bukan lagi tanda “jagoan”, tapi justru •
cenderung tanda kampungan
Rokok bisa menyulut kebakaran yang dapat merusak harta •
benda
FAKTOR-FAKTOR APAKAH YANG MENDORONG REMAJA MULAI
DAN TERUS MEROKOK?
Hal-hal berikut ini, sendiri-sendiri atau bersama-sama, bisa
mendorong remaja mulai merokok dan terus merokok.
Rasa ingin tahu sampai menjadi ketergantungan •
Untuk meningkatnya kejantanan dan kelaki-lakian •
Hasrat berkelompok dengan kawan senasib dan sebaya •
Adanya stres atau konfik batin ataupun masalah yang sulit •
diselesaikan
Dorongan dari lingkungan sosial yang “mendesak” remaja •
untuk merokok; kalau tidak merokok kadang dianggap tak
solider dengan lingkungan sosial
Ketidaktahuan akan bahaya merokok •
BAGAIMANA REMAJA MENGHENTIKAN KEBIASAAN MEROKOK?
Beberapa hal dapat kita lakukan untuk menghentikan kebia sa-
an merokok secara bertahap.
Yakin dan optimistis bahwa kita bisa berhenti merokok •
Tanamkan rasa benci pada rokok (hindari rokok) •
Kurangi kumpul-kumpul tanpa tujuan dengan perokok •
Menjaga makanan sehari-hari •
Cukup olahraga, tidur, dan istirahat •
Jangan menahan lapar lama-lama • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
71
Menghindari makanan yang banyak sekali bumbu dan •
menjauhi alkohol
Jika ada keinginan merokok, alihkan perhatian pada hal lain •
seperti makan permen karet atau permen lain yang bisa
digunakan sebagai pengganti rokok sementara
Berniat serius berhenti merokok dan berserah diri pada •
Allah
Yang terpenting dari kesemuanya adalah pengendalian diri
dan percaya diri, remaja yang berhasil ialah mereka yang
mandiri, tidak bergantung pada hal-hal lain di luar diri sendiri,
apalagi hanya rokok.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
72
TOPIK 2 : ALKOHOL
APAKAH ALKOHOL DAN MINUMAN KERAS (MIRAS) ITU?
Alkohol merupakan cairan yang bening, tak berwarna, mudah
menguap, dan mudah terbakar. Diperoleh dari hasil fermentasi
karbohidrat. Alkohol mudah dimetabolisme oleh tubuh,
sehingga cepat memenuhi kebutuhan kalori. Sementara itu,
minuman keras (MIRAS) adalah minuman yang secara sengaja
diberi alkohol.
APA MANFAAT DAN KEBURUKAN ALKOHOL BAGI MANUSIA?
Alkohol memiliki beberapa manfaat.
Dalam kehidupan sehari-hari, alkohol berperanan penting •
sebagai campuran makanan dan minuman, desinfektan
(pensuci hama), bahan bakar, serta bahan dasar berbagai
obat dan kosmetik.
Setelah minum alkohol, badan terasa hangat, terutama •
untuk daerah-daerah berhawa dingin.
Alkohol dapat menurunkan kesadaran, sehingga bisa •
mengurangi stres.
Minum miras sering dianggap tanda kejantanan, kedewa- •
saan, dan kehidupan modern–termasuk juga di ka langan
remaja.
Namun, alkohol lebih banyak keburukan daripada manfaatnya.
Segera setelah diminum, alkohol menurunkan kesadaran, se- •
hingga menimbulkan penurunan kemampuan untuk berbuat
baik, belajar, dan bekerja. Jika berkendara, peminum mudah
celaka karena konsentrasinya menurun akibat alkohol.
Menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. •
Gangguan metabolisme yang bisa berdampak pada ke-
lai nan jantung sampai gagal jantungPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
73
Hambatan pembentukan trombosit, merusak sungsum
tulang, sehingga bisa menyebabkan pendarahan, anemia,
dan kekurangan sel darah putih
Bisa merusak hati, dalam jangka panjang mengakibatkan
kegagalan fungsi hati dan kanker
Meningkatkan kerentanan infeksi karena kerusakan sa-
luran pernapasan, hati, atau kurang makan
Dapat menyebabkan kerusakan susunan saraf
Alkohol juga dapat menimbulkan ketergantungan fsik •
(mendapatkan rasa nya man). Dalam jangka panjang, alkohol
membuat orang ketergantungan secara psikis (jiwa). Ini
karena minuman itu bisa menimbulkan rasa gembira dan
optimistis yang semu secara berlebihan. Akhirnya, peminum
makin lama menjadi semakin sering mabuk.
FAKTOR-FAKTOR APA YANG MENDORONG REMAJA TERJERUMUS
DALAM KETERGANTUNGAN ALKOHOL/MIRAS
Pengenalan pada alkohol atau miras hampir sama kejadiannya
de ngan pengenalan pada rokok.
Rasa ingin tahu sampai menjadi ketergantungan •
Untuk meningkatnya kejagoan, kelaki-lakian, dan mo dern- •
isasi
Hasrat berkelompok dengan teman senasib dan sebaya •
Adanya stres atau konfik batin ataupun masalah yang sulit •
diselesaikan
Keinginan dianggap perkasa/jantan dan disegani •
Dorongan dari lingkungan sosial yang “mendesak” remaja •
untuk mencoba minum miras; kalau tidak, mereka dianggap
tak solider dengan lingkungan sosialPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
74
BAGAIMANA MENGHINDARKAN DIRI DARI ALKOHOL/MIRAS?
Jika sudah telanjur kenal dengan miras, para remaja sebaiknya
melakukan usaha pengendalian diri dan percaya diri bahwa
mereka yang berhasil menghentikan miras adalah orang yang
mandiri, tidak bergantung pada hal-hal lain di luar diri sendiri,
apalagi hanya alkohol. Akhirnya, mereka bisa berkembang
menjadi remaja berprestasi.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
75
TOPIK 3: PENYALAHGUNAAN OBAT
APAKAH OBAT ITU ?
Obat adalah racun yang dibuat dari bahan kimia. Racun tersebut
dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit (obat luar),
mulut (oral), dubur (anal), vagina, dan semua lubang tubuh yang
ada. Ada juga yang disuntikkan ke dalam otot atau pembuluh
darah. Apabila digunakan dengan alasan tepat dalam dosis
yang pas, obat akan bermanfaat. Namun, jika disalahgunakan,
artinya dikonsumsi tanpa alasan yang jelas dan dalam dosis
yang berlebihan, obat akan meracuni tubuh. Obat ini bisa
menimbulkan ketergan tungan, merusak organ tubuh, dan
bahkan dapat berakibat pada kematian.
Ada empat golongan obat berdasarkan bahaya dan cara
mendapatkannya.
Obat bebas; yang dapat dibeli dan diminum secara bebas •
Obat bebas terbatas; hanya dapat diperoleh dengan resep •
dokter
Obat berbahaya; seperti obat anti-depresansia (penekan •
kesedihan), stimulansia (perangsang), dan halusinogen
(pembentuk mimpi palsu yang indah). Pil BK, Mandrax (Mx),
ekstasi, dll. termasuk ke dalam golongan obat berbahaya ini.
Narkotika seperti candu, ganja, heroin, kokain, morfn, dan •
turunannya.
Dalam kenyataannya, di beberapa kota besar, obat bebas
terbatas, obat berbahaya, dan narkotika kadang bisa dibeli
secara bebas. Bahkan, obat ini terkadang ditawarkan secara
lang sung oleh penjual kepada remaja secara gelap atau
sembunyi-sembunyi.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
76
APA ALASAN REMAJA MENYALAHGUNAKAN OBAT ?
Remaja adalah kelompok potensial yang terjerumus dalam
perilaku berisiko ngepil (lewat mulut) dan nyuntik (melalui
suntikan). Remaja ngepil kebanyakan mulai dengan coba-
coba, yang akhirnya menjadi ketergantungan. Coba-coba ini
dipengaruhi beberapa hal.
Adanya • sikap individu yang berpotensi coba-coba seperti
mudah frustrasi, tidak senang diatur, sulit bergaul, ingin
dianggap hebat, agresif, eksperimental, mudah bosan, malas,
dll. Atau malah sebaliknya seperti sikap solider terhadap
kawan yang berlebihan tanpa pikir panjang
Adanya tren (kecenderungan) penggunaan obat tertentu •
sebagai citra remaja modern (contoh: penggunaan ekstasi
akhir-akhir ini)
Hampir semua obat memiliki efek toleransi; semakin tinggi •
dosis akan berefek makin besar
Mudahnya obat didapat di sekitar tempat tinggal remaja, •
sementara pengawasan obat kurang efektif
BAGAIMANA TAHAPAN PENYALAHGUNAAN OBAT PADA REMAJA ?
Biasanya, remaja ngepil melalui tahap-tahap berikut ini.
Tahap • pemakaian coba-coba
Tahap pemakaian insidental (kadang-kadang) •
Tahap penyalahgunaan •
Tahap ketergantungan •
APA BAHAYA NGEPIL ?
Pengaruh obat secara umum sebagai berikut.
Ketergantungan (kejiwaan, tanpa kerusakan tubuh); tanpa •
minum obat tertentu, remaja yang bersangkutan sudah tidak
mampu berprestasi sama sekaliPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
77
Kecanduan: tubuhnya sudah terganggu, sehingga selalu •
memerlukan obat tersebut; umumnya remaja menjadi
kurang peduli terhadap lingkungan, gangguan kepribadian
dan mental, rasa percaya yang berlebihan, dll.
Kesehatan: pengaruhnya tergantung pada bahan kimia yang •
terkandung dalam obat tersebut; pada penggunaan obat
bebas dan bebas terbatas (catatan: sebenarnya sebagian
besar remaja “ditipu” untuk ngepil obat jenis ini) terjadi
toleransi (obat tidak manjur bila dosisnya tak tinggi).
Sementar itu, beberapa obat berbahaya dan narkotik bisa
menimbulkan tidak normalnya koordinasi motorik, bicara cedal/
bertele-tele, merusak jantung, ginjal, hati, saraf, dan organ-organ
tubuh lainnya. Saat ini sering terjadi kematian mendadak akibat
gagal jantung atau keracunan otak karena dosis obat yang
terlalu tinggi.
APA RISIKO NYUNTIK ?
Nyuntik memiliki bahaya sama dengan ngepil dalam tingkatan
yang lebih parah karena:
Penyuntikan hampir selalu narkotik yang memiliki bahaya •
paling besar
Penyuntikan memiliki akibat yang lebih langsung ke dalam •
tubuh manusia
Penyuntikan umumnya lebih disukai jika menggunakan •
alat suntik dan jarum yang sama untuk beberapa remaja. Ini
karena sisa darah yang ada di alat suntik meningkatkan efek
alat yang disuntikkan. Akibatnya, nyuntik dapat pula berisiko
penularan berbagai penyakit lewat darah seperti PHS,
hepatitis-B , dan AIDS yang telah disebutkan sebelumnya.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
78
BAGAIMANA KITA MENDUGA SEORANG REMAJA BERADA DI
BAWAH PENGARUH OBAT BERBAHAYA ?
Remaja yang sedang ngepil secara umum terlihat:
Lesu • atau gelisah
Banyak keluar keringat •
Kurang konsentrasi •
Gerakan bergetar •
Kelihatan ketakutan •
Banyak minum air •
Tanda-tanda tersebut sangat nyata pada pengguna ekstasi.
BAGAIMANA MEMBANTU REMAJA MENCEGAH DIRI DARI NGEPIL
ATAU NYUNTIK ?
Kalau masih coba-coba atau insidental, bantulah agar ia:
Memiliki rasa malu, karena • ngepil/nyuntik itu perilaku
memalukan
Meninggalkan lingkungan • ngepil/nyuntik
Aktif dalam kegiatan lain •
Meningkatkan ibadah •
Yang terpenting adalah mengembangkan sikap percaya diri •
dan pengendalian diri yang kuat
Untuk remaja yang sudah tergantung atau mencandu, seyogia-
nya berkonsultasi dengan petugas kesehatan atau ke tempat-
tempat rujukan.
APA NARKOBA/NAPZA ITU?
Kepanjangan NARKOBA adalah NARKOTIK, ALKOHOL, dan
OBAT TERLARANG. Sementara itu, NAPZA adalah NARKOTIK,
PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA. Jika bahan/zat ini
masuk ke dalam tubuh manusia, otak (susunan saraf ) akan ter-
ganggu dan menimbulkan ketergantungan.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
79
Penyalahgunaan Napza adalah penggunaan salah satu atau
campuran beberapa jenis NARKOBA/NAPZA, baik kadang-
kadang maupun teratur, sehingga menimbulkan gangguan
pada kesehatan jasmani, kesehatan jiwa (mental-emosional), dan
fungsi sosial. Seseorang yang telah mengonsumsi Napza akan
menjadi ketergantungan. Ia akan mengalami suatu keadaan di
mana ia harus memenuhi keinginan untuk mengonsumsi Napza
dengan takaran dosis yang makin lama semakin bertambah. Ini
dikenal dengan istilah TOLERANSI. Jika dosis dikurangi atau
pemakaiannya dihentikan, akan timbul gejala yang disebut
putus zat (SAKAU = rasa sakit yang sangat karena ketagihan).
Jenis-jenis narkoba
Alkohol
Cara penggunaan, efek, dan hal lain
Jumlah sedikit yang diminum membuat rileks •
Jumlah banyak membuat mabuk, berlangsung beberapa •
jam
Mempersulit konsentrasi dan memperlambat reaksi tubuh •
Jumlah besar dapat menimbulkan kematian •
Kerusakan pada jantung, hati, lambung, dan otak •
Dapat menyebabkan adiksi/ketagihan dan sulit berhenti •
menggunakan
Dilarang menjual minuman keras tanpa izin; hanya orang •
dewasa (lebih dari 18 tahun yang boleh membeli dan minum
di kedai minuman)
Kebanyakan orang tidak melihat alkohol sebagai obat •
Obat Penenang: Nitrazepam, Diazepam, Luminal
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan sebagai pil •
Efek berlangsung beberapa jam • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
80
Menjadikan rileks •
Jumlah banyak dapat mematikan, terutama jika diminum •
bersama alkohol
Dapat membuat lebih cemas •
Sulit lepas jika diminum untuk jangka waktu lama •
Setiap orang boleh menggunakannya, tapi harus dengan •
resep dokter
Opiat : Codein, Morfn, Heroin/Putau
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Pemakaian dengan ditelan, diisap, disuntikan •
Jumlah kecil membuat rileks, jumlah banyak membuat tidur •
Menghentikan nyeri •
Berlangsung beberapa jam, membuat konsentrasi dan reaksi •
tubuh sulit
Dapat mematikan terutama jika disuntikan atau diminum •
bersama alkohol
Kerusakan pada pembuluh darah balik dan kulit jika •
disuntikan
Mudah kecanduan dan sulit melepaskannya •
Dilarang memiliki dan mengonsumsi kecuali dengan resep •
dokter
Codein dan morfn digunakan secara legal untuk medis •
Heroin atau putau tidak digunakan untuk tindakan medis •
secara legal
Orang akan berpikir tentang heroin/putau jika mereka •
berbicara mengenai orang yang menyalahgunakan dan
kecanduan obatPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
81
Ganja
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Diisap sendiri/dengan rokok •
Membuat warna dan suaran lebih semarak dan keras •
Berlangsung setengah hingga beberapa jam •
Membuat konsentrasi dan reaksi tubuh terganggu •
Kemungkinan terjadi kerusakan paru-paru •
Dilarang memiliki dan menjual ganja •
Lisergic Asid Diethylamide (LSD)
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan sebagai pil, kadang-kadang sebagai cairan •
Efek sangat tergantung pada situasi dan suasana hati •
Berlangsung 6-12 jam •
Membuat konsentrasi dan reaksi tubuh sulit •
Bisa membuat “kacau” yang berlangsung beberapa hari •
Dilarang menjual dan memilikinya •
Rokok
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Diisap, yang biasa merokok merasa rileks dan gembira •
Dapat menunda rasa lapar •
Berlangsung 10-30 menit •
Mempengaruhi banyak bagian tubuh •
Mempercepat denyut jantung dan meningkatkan tekanan •
darah
Bisa merusak paru-paru dan bagian tubuh lain •
Menyebabkan kanker •
Tubuh tergantung pada nikotin •
Tidak ada larangan hukum merokok bagi semua umur • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
82
Amfetamin
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan (pil), dihirup (bubuk), dan kadang disuntikkan •
Membuat orang lebih terjaga dan bersemangat •
Berlangsung beberapa jam •
Membantu konsentrasi untuk sementara •
Sesudahnya merasa letih •
Jumlah banyak dapat mematikan karena gagal jantung •
Dilarang memiliki dan menggunakannya •
Met-Amfetamin (Shabu-Shabu)
Cara penggunaan, efek , dan hal lain:
Dipanaskan di atas kertas aluminium/dalam botol/bong •
Uapnya diisap •
Efeknya sama dengan amfetamin •
Kokain
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Dihirup sebagai bubuk •
Dapat juga dicampur amfetamin untuk meracik ekstasi •
Menyebabkan si pemakai sangat gembira, lepas kendali •
termasuk dorongan seksual
Sering dipakai untuk pesta seks •
GLUE: Lem Aibon, Pembersih Kuku Aceton, Bensin
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Uapnya dihirup melalaui hidung dan mulut •
Berlangsung cepat •
Cepat memabukkan •
Beberapa bahan/aerosol dapat mematikan •
Banyak disalahgunakan anak jalanan • PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS)
Remaja sehat yang hidup di tengah masyarakat memiliki kemampuan berbuat
sesuatu bagi remaja lainnya yang membutuhkan bantuan mengenai kesehatan.
Untuk itu, kita perlu berdiskusi tentang cara-cara melaksanakan Pendidikan
Remaja Sebaya (PRS). Secara lebih terperinci, dalam modul ini akan membahas
topik mengenai keluarga, teman sabaya, PRS, dan rujukan.
MODUL VIIIPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
85
TOPIK 1: KELUARGA
MENGAPA RASA CINTA KELUARGA SANGAT DIPERLUKAN
REMAJA ?
Keluarga merupakan masyarakat terkecil di mana seorang
remaja hidup. Dibandingkan dengan masyarakat lain, khusus-
nya masyarakat sekolah dan kelompok bermain, dalam keadaan
normal remaja tinggal paling lama dalam keluarga. Maka dari
itu, keberhasilan remaja dalam belajar dan mempersiapkan
masa depan sangat bergantung pada keterdekatan remaja
tersebut dengan keluarga.
Rasa cinta kepada keluarga (bagaimanapun keadaan keluarga
kita masing-masing) menjadi perekat bagi tumbuhnya rasa
tanggung jawab, kematangan, dan kedewasaan seseorang.
Rasa cinta di antara anggota keluarga ditunjukkan dengan
adanya rasa saling percaya, saling menghargai, saling bersikap
jujur, dan saling terbuka di antara anggota keluarga. Rasa cinta
juga dicerminkan pada cara-cara berkomunikasi antar-anggota
keluarga.
FAKTOR APA SAJA YANG MENGHAMBAT KOMUNIKASI DA LAM
KELUARGA ?
Tiap-tiap anggota keluarga memiliki pendidikan dan peng-
alaman sendiri-sendiri. Pendidikan dan pengalaman itu
disampaikan dalam pendapat dan sikap ketika menghadapi
suatu hal atau masalah. Perbedaan-perbedaan pendapat dan
sikap tersebut sebenarnya wajar saja. Asalkan semua anggota
keluarga saling menghargai pendapat dan sikap anggota
keluarga yang lain. Masalah muncul jika orang tua cenderung
menganggap mereka sudah lebih dulu dewasa dan kaya
pengalaman. Sementara itu anak-anak, juga dalam kurun waktu Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
86
remaja, belum cukup matang untuk berpendapat dan bersikap
dalam sesuatu hal. Sebaliknya, di kalangan remaja juga sering
timbul pendapat bahwa merekalah yang lebih tahu masalah-
masalah kehidupan masa kini. Sementara itu, orang tua mereka
sudah kuno, ketinggalan zaman, dan pendapatnya tidak sesuai
lagi dengan keadaan sekarang.
Komunikasi antara remaja perempuan dan orang tua serta
anggota keluarga lain sering kali lebih sulit. Hal ini disebabkan
adanya perbedaan pendapat tentang apa yang layak dikerjakan
remaja putri.
Jika perbedaan tersebut menjadi tajam pada hal-hal yang
pen ting, dari pihak remaja seyogianya jangan bertindak keras
dan kasar. Sikap terpuji adalah diam atau mengiyakan (meski
tidak setuju dengan pendapat atau sikap orang tuan). Itu bisa
dilakukan sambil mencari waktu dan situasi yang tepat untuk
secara perlahan-lahan memberitahukan (atau merayu) kepada
orang tua tentang pendapat dan sikapnya yang berbeda. Jika
masalahnya sangat serius, sedangkan rayuan tidak mempan,
hadirnya orang ketiga mungkin bisa membantu. Kakek,
saudara tua yang lain, kadang bisa berperan sangat baik dalam
menjembatani perbedaan yang ada. Dalam situasi seperti ini,
tindakan remaja yang paling fatal ialah ”meninggalkan keluarga”
baik terang-terangan maupun diam-diam dan mengalihkan
kepercayaan kepada orang lain. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
87
TOPIK 2: TEMAN SEBAYA
APAKAH TEMAN ITU?
Teman sejati ialah orang yang hadir di hadapan kita dan siap
menolong kita pada saat kita memerlukannya (”a friend indeed
is a friend in need”). Orang yang tanpa diminta siap menolong
kita. Dalam bahasa sajak: “Yang siap menyediakan bahu tempat
kita menangis (”shoulder to cry on”). Persis seperti yang
terjadi dalam Permainan Bujur Sangkar Pecah, teman adalah
orang yang memperhatikan kebutuhan orang lain, yang tahu
persis kebutuhan pemain lain, dan dengan ikhlas memberikan
miliknya agar mereka bisa menyelesaikan tugas.
APAKAH TEMAN SEBAYA ITU?
Teman sebaya adalah teman yang amat akrab dengan kita
karena jenis kelamin yang sama, usia berdekatan, rumah
bersebelahan, bersekolah di tempat yang sama, seminat, dan
seterusnya. Dengan demikian, di antara teman sebaya hampir
tidak ada rahasia lagi. Teman sebaya menjadi teman senasib
sepenanggungan. Karena keterdekatannya, teman sebaya bisa
saling mempengaruhi sesuatu menuju kebaikan. Sebaliknya,
kesetiakawanan di antara teman sebaya bisa pula saling men-
jerumuskan ke dalam hal-hal yang berisiko merugikan.
Dalam kerangka pengertian tersebut, dalam keluarga se be-
narnya remaja memerlukan ”teman sebaya”, baik antara remaja
dan kakak yang sudah dewasa maupun antara remaja dan
kedua orang tua. Dari pihak remaja, yang terpenting adalah
sikap menjadi “friend in need” dalam keluarga. Seyogianya,
kedua orang tua dan saudara lain juga siap menjadi teman
sebaya bagi remaja dalam keluarga. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
88
BAGAIMANA REMAJA MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI TEMAN
SEBAYA BAGI REMAJA LAIN?
Tantangan bagi setiap remaja:
Mencari dan mendapatkan teman sebaya yang bisa saling •
mengajak pada kebaikan dan bukannya mengajak pada hal-
hal yang kurang baik
Menjadi contoh bagi teman sebaya lain, baik dalam sikap •
maupun kepribadian
Menempatkan diri sebagai teman sebaya teman-teman •
di lingkungan sekolah atau lingkungan bermain, yang
dipercaya akan dapat membantu memecahkan segala ma-
cam persoalan tanpa diminta. Juga, dalam keluarga masing-
masing.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
89
TOPIK 3: PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS)
APAKAH MAKNA DARI PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS) ?
PRS adalah penjabaran dari kesetiakawanan dan perasaan se-
nasib sepenanggungan. Ini merupakan bukti bahwa seorang
teman adalah sahabat sejati. Dalam kehidupan sehari-hari, kita
sebenarnya sudah melakukan PRS; misalnya dalam bentuk
komunikasi dua arah dengan teman sebaya. Kadang-kadang,
kita menasihati teman kita. Pada waktu lain, teman kita me-
nasihati kita tentang sesuatu. Ini semata-mata dilakukan karena
kita saling menyayangi teman sebaya kita.
PRS yang kita pelajari di sini tidak lain ialah melaksanakan se-
gala sesuatu yang sudah biasa kita lakukan. Cuma, kali ini
menyangkut pada kesehatan dan kesejahteraan remaja.
Demi kesuksesan masa depan bersama. Sesuai dengan cita-cita
masing-masing.
Para PRS yang sudah dilatih didorong untuk terpanggil menye-
barluaskan pengetahuan kepada teman-teman sebaya, di
sekolah dan di kelompok bermain, sesuai dengan masalah yang
sedang dihadapi oleh teman-teman sebayanya. Tentu saja, para
pendidik sendiri diharapkan menjadi panutan bagi teman-
teman sebayanya dalam berperilaku. Sikap menjaga rahasia
teman juga merupakan prasyarat yang utama.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
90
BAGAIMANA CARA MELAKSANAKAN PENDIDIKAN REMAJA SE-
BAYA ?
Karena PRS dikemas dalam bentuk komunikasi tidak resmi antar-
teman sebaya, tidak ada cara baku untuk melaksanakannya.
Tempatnya bisa di mana saja. Waktunya bisa kapan saja. Bisa satu
kali, bisa berkali-kali pertemuan. Suasananya bisa apa saja. Yang
paling penting adalah menciptakan suasana saling percaya.
Usahakan agar kerahasiaan teman tetap saling dijaga.
Seyogianya PRS dilakukan dalam tahapan-tahapan sebagai ber-
ikut.
Tahap Penerimaan
Pada tahap ini yang penting adalah mendengarkan ke lu han atau
masalah yang dialami teman. Tunjukkan rasa ter ta rik Anda. Bantu
ia mengungkapkan keseluruhan masalah yang dideritanya. Ja-
ngan beri nasihat apa pun pada tahap ini. Dengan menceritakan
permasalahan ke p ada orang yang dipercaya, ia sebenarnya telah
menye le saikan 50% dari permasalahan yang mengganjalnya.
Be berapa teman yang berperilaku berisiko kadang tidak me-
ngerti sama sekali risikonya. Menghadapi teman yang demikian,
diperlukan pertanyaan-pertanyaan pancingan agar sedikit demi
sedikit ia memahami risiko yang sedang ia hadapi. Ingat, jangan
beri nasihat dalam tahap ini.
Tahap Pemasukan Ide
Di tahap ini, pelan-pelan masukkan ide Anda ke da lam benak dan
hati teman Anda. Usahakan untuk tidak ter gesa-gesa dan jangan
memasukkan banyak ide secara sekaligus. Sebaiknya, berikan
sedikit demi sedikit. Secara berulang-ulang dan berurutan.
Juga, diharapkan agar pemasukan ide jangan dikemas dalam
suasana “menggurui atau “mendikte”. Kalau bisa, usahakan agar Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
91
dibuat suasana sedemikian rupa sehingga seakan-akan ide itu
bukan datang dari Anda, melainkan dari teman Anda sendiri.
Dengan kata lain, pada tahap ini Anda membimbing teman
Anda untuk siap menolong diri sendiri.
Sekali lagi tekankan bahwa pada tahap ini Anda harus mem-
buktikan Anda sendiri konsekuen dengan sikap Anda. Anda
adalah contoh remaja yang sehat dan sejahtera. Yang paling
penting adalah mengimbangi keseluruhan upaya pemasukan
ide dengan doa ke hadirat Allah.
Tahap Pemeliharaan
Ide yang sudah dimasukkan harus dipelihara. Ini karena pem-
bentukan atau perubahan perilaku memerlukan waktu yang
lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, dibutuhkan upaya
terus-menerus dan berulang-ulang guna mengajak teman me-
nuju ke arah dan cita-cita yang telah disepakati bersama.
Usahakan agar tahap pemeliharaan ini ”disamarkan” dalam
bentuk silaturahmi biasa. Dengan demikian, tidak kelihatan
bahwa Anda memaksakan keinginan Anda untuk diikuti teman
Anda. Yang penting, seringlah berkomunikasi dan membahas
masalah-masalah yang ada. Yang tidak kalah penting adalah
agar keseluruhan PRS selalu diimbangi dengan doa ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
92
TOPIK 4: RUJUKAN
“Dalam masyarakat tidak akan pernah terjadi bahwa seseorang
atau suatu organisasi tertentu dapat menyelesaikan suatu
ma salah secara tuntas. Pada umumnya terjadi kerja sama di
antara berbagai orang dan di antara berbagai organisasi. Maka
dari itu, kita sebagai Pendidik Remaja Sebaya (PRS) harus tahu
persis siapa-siapa, organisasi apa saja, di mana mereka berada,
yang mampu membantu kita dalam melaksanakan PRS. Suatu
saat, setelah dilakukan pendidikan kepada teman bermasalah,
kita akan sampai pada suatu titik bahwa seyogianya ia diantar
ke tempat lain untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Inilah yang dinamakan RUJUKAN.
Macam-macam rujukan yang ada di lingkungan kita antara lain:
Tempat pelayanan kesehatan yang layak dikunjungi dan 1.
mampu menolong remaja menyelesaikan masalah kesehatan
remaja, baik pemerintah maupun swasta
Nama-nama tokoh agama yang layak dimintai bantuan 2.
untuk menolong remaja perorangan ataupun kelompok
dalam menyelesaikan masalah remaja
Nama-nama lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang 3.
berkecimpung dalam masalah remaja seperti PKBI, Sahabat
Remaja, dan PMR
Nama-nama lembaga khusus yang membantu remaja me- 4.
nye lesaikan masalah khusus seperti BISPA dan Perawatan
Ketergantungan Obat
Organisasi remaja/pemuda yang peduli terhadap masalah- 5.
masalah remaja
Kita sebaiknya memantau perkembangan kondisi teman kita
yang kita sarankan ke rujukan tersebut. Sampai mereka mampu
meninjau, menelaah, dan melaksanakan tindakan pemecahan
permasalahan mereka sendiri secara optimal. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
93
DAFTAR TEMPAT PELAYANAN KHUSUS REMAJA DI
................................................
.....................................................................................................
No Nama
Pelayanan
Khusus
Alamat KeteranganPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
94
DAFTAR NAMA PEMUKA MASYARAKAT/TOKOH AGAMA DI
...................................................................................................
No Nama Alamat Keterangan
DAFTAR LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT YANG PEDULI
MASALAH REMAJA DI
.........................................................................
No Nama LSM Alamat KeteranganPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
95
DAFTAR TEMPAT PELAYANAN KHUSUS REMAJA DI
.....................................................................................................
No Nama
Organisasi
Alamat Keterangan
DAFTAR ORGANISASI PEMUDA/REMAJA DI
.....................................................................................................
No Nama
Organisasi
Alamat KeteranganPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
96
Telah disajikan secara lengkap Buku Saku Pendidkan Remaja
Sebaya yang mencakup Pendahuluan yang berisikan metode
dan teknik pelaksanaan pelatihan, kemudian dilanjutkan
dengan kajian terperinci tentang modul-modul pelatihan.
Materi PRS yang disajikan dalam buku ini dapat diterapkan
secara nasional yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
setempat. Apabila ada materi tertentu yang menurut kondisi
tertentu dapat diprioritaskan dan diberi bobot yang tinggi.
Sementara itu, sesuai dengan adanya masalah setempat,
topik-topik baru dalam modul yang ada dapat ditambah.
Sangat disarankan agar buku ini dipergunakan secara luwes,
bergantung pada tingkatan kebutuhan dan daya serap dari
kelompok sasaran.
Sebaik apa pun isi buku pegangan ini, keberhasilan pelatihan
sebagian besar bergantung pada niat, kemampuan, dan
keseriusan para pelatih dalam melaksanakan pelatihan.
Selamat bekerja, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa
membimbing dan memberikan petunjuk-Nya.
PENUTUPDAFTAR PUSTAKA
Adji Dharma, Drs. Med; 1993. AIDS, Petunjuk Pencegahan Bergambar. Penerbit
Archan. Jakarta.
Evelyn C. Pearce; 1992. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Penerbit PT
Gramedia.
Hartadi, Dr.; 1990. AIDS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
International federation Red Cross and Red Crescent Societies; 1992. Manual a Basic
Leadership Training Cource for The Red Cross Youth. Geneva.
Jamaica Red Cross; 1995. Together We Can, Peer Educator’s Handbook, HIV/AIDS.
HIV/AIDS Peer Education Project. Jamaica.
John Pearce, Dr.; 1990. Bagaimana Perilaku yang Buruk. Penerbit Bina Rupa Aksara.
Jakarta.
Linda Ewles and Ina Simnet; 1995. Terjemahan. Petunjuk Promosi Kesehatan Praktis.
Edisi Kedua. Gadjah Mada University. Yogyakarta.
Mabes PMI; 1994. Pedoman Kesehatan Remaja. Palang Merah Indonesia. Jakarta.
Mabes PMI; 1994. Modul Pelatihan Kepemimpinan. Palang Merah Indonesia.
Jakarta.
Marwali Harahap; 1990. Penyakit Menular Seksual. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.
Satoto, DR. Dr.; 1994. Tindakan Nyata Para Remaja, Pedoman Pelatihan AIDS.
Markas Besar PMI. Jakarta.
Werrasit Sittirai, Dr.; 1995. Reproductie Health and HIV/AIDS Myanmar Training
Manual, a Community–Based Approach for Youth and Women.
Yangoon, Myanmar.
Yayasan Indonesia Sejahtera; 1994. Bermain Menghayati dan Belajar, Kumpulan
Permainan Latihan. Penerbit YIS. Suarakarta.
Yayasan Indonesia Sejahtera; 1994. Lebih Lanjut Tentang Latihan yang Partisipatif.
Penerbit YIS. Suarakarta.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
98
Tidak ada komentar:
Posting Komentar